Chereads / Kekecewaan berujung kebahagiaan / Chapter 47 - Khawatir

Chapter 47 - Khawatir

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 9 malam, para karyawan mega fashion & resto sedang bersiap-siap merapikan barang barang yang tak tersusun rapi karena sebentar lagi akan tutup para pengunjung pun hanya tersisa beberapa orang saja.Meisha,rino,nuni dan vega saat ini sedang berkumpul di lantai atas.Vega sengaja membuat ruangan yang didesign untuk tempat istirahat mei dan vega jika mereka sedang berada disini.Ruangan yang tidak terlalu luas namun memberikan kesan santai dan nyaman saat mereka berada di dalamnya.

"alhamdulillah ya acara nya berjalan dengan lancar.Pengunjungnya juga lumayan banget ya.Makasih ya kak sudah merekomendasikan tempat ini ke kolega kakak.Aku liat tadi ada beberapa pengunjung yang berbicara dengan kak vega.Dan untuk nuni,rino makasih ya sudah mau bantu bantu aku disini kalo tidak ada kalian berdua,aku tidak bisa seperti sekarang ini".ucap mei sambil memeluk nuni.

"ya ampun mei kok jadi melow gini sih,aku jadi ikut nangis nih ngeliat kamu menangis.Aku cuma bantu sedikit aja kok kamu yang sudah berjuang sendiri sampai kamu seperti saat ini.Ku harap setelah ini kamu akan selalu mendapat kebahagian ya sayang".ucap nuni sambil menghapus airmata mei yang membasahi pipinya.

"betul kata nuni mei,kita cuma bantu sedikit selebihnya berkat perjuanganmu sendiri".

"katanya senang kok kamu malah nangis mei,kalo nangis artinya kamu sedih donk.Ayo jangan nangis lagi,senyum donk kalo kamu senang.Tadi memang ada beberapa kolega ku yang datang.Karena aku memang menyuruh asistenku mempromosikannya ke rekan rekan bisnis ku mei.Mungkin itu belum seberapa masih banyak yang belum datang".

"kita juga akan bantu promosiin tempat ini ke teman teman kampus kita ya rin...Juga ke keluarga kita mei.Kamu tenang aja kamu gak sendirian di dunia ini banyak orang yang akan support kamu kok".ucap nuni.

"baiklah karna sudah malam lebih baik kita pulang.Aku bareng kamu ya nu,rin".

"kamu bareng aku aja mei kita searah,biar rino yang anter nuni".

"tapi kak..."baru saja mei berbicara vega langsung memotongnya.

"sudah ayo siap siap nanti kita mampir makan dulu ya,ku liat kamu belum makan dari siang".mei hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Baru saja mei beranjak dari kursi tiba tiba saja.

Bruuukkk

"loh..Loh mei kamu kenapa?kak....Kak vega mei pingsan kak".ucap nuni sambil menghampiri vega baru saja menuruni tangga.

"hah..Ada apa nu...Mei kenapa?rino lo siapin mobil ya kita antar mei ke rumah sakit"

"ayo kak..Cepat bawa mei ke RS.Aku khawatir banget sama mei"

"iya nu kamu sabar jangan panik donk.Kamu pikir aku gak khawatir nu.Aku juga khawatir banget aku udah curiga kalo dari tadi mei menahan sakit karna dari tadi dia selalu mengeluarkan keringat padahal kita kan ada di ruangan ber-ac.Aku harus gimana ini.Kalo aku gendong mei akan marah gak nu kalo aku menyentuhnya karna kami kan bukan mahrom.Aku takut mei nanti marah"

"iihh kak vega lama banget sih gak mungkin mei marah kak.Ini kan kondisinya darurat mei pasti ngerti kok.Kalo kakak gak mau gendong biar rino aja yang gendong mei ke mobil".

"eh..Eh jangan nu biar aku aja yang gendong mei.Kamu bawa ya tas sama kunci ruko ini.Jangan lupa kamu kunci dulu ruangan ini".

Setelah masuk ke dalam mobil,nuni duduk di sebelah rino yang memegang kemudi.Sedangkan mei dan vega ada di bangku belakang.Karna terlalu panik vega tak meletakkan tubuh mei ke atas bangku.Melainkan masih tetap digendong dan saat ini ada dipangkuannya.Vega amat sangat mengkhawatirkan kondisi mei saat ini.Dia memandangi wajah mei dari dekat wajah mei terliat sangat pucat dan keringat nya tak berhenti mengalir.

"ayo rin...Bawa ke RS keluarga kita saja.Aku mau mei dapat perawatan terbaik".

"ok".jawab rino singkat.

Selama perjalanan tak ada obrolan sama sekali.Mereka sibuk dengan pemikirannya masing masing terutama nuni yang merasa aneh dengan perlakuan vega terhadap mei.Menurut nuni kalo cuma sekedar partner bisnis gak mungkin vega akan memperlakukan mei seperti ini.Dalam hatinya nuni akan menanyakan hal itu kepada rino.Nuni yakin rino pasti tau secara mereka kan sepupuan.