Aku mengurung diri dikamar hingga malam tak kunjung keluar juga aku bersama menjelang salah sama menata cahaya matahari yang mulai berwarna orange.
waktu semakin cepat aku tak menyadari bahwa sudah malam hari dalam samar-samar aku mendengan suara orang yang sedang mengetuk pintu kamarku.
Tok...tok..tok
"Gisel ayo makan malam!" suara yang yang melengking terdengar jelas tinder app pendengaranku. perlahan-lahan aku memuka mataku dan menyebutkan kara balkon yang sudah gelap dan hanya diterangi oleh bulan dan bintang saja.
"Makan dulu, sedari tadi Lo engga keluar-keluar dari kamar!" aku menyembunyikan kepala di bantalan ketika suara Tasya yang menggelegar di lorong ini.
"Aku sudah bangun!" teriakku yang tak kalah kencang.
"Oke jangan lama-lama tapi ya!" dan aku bangkit dari kasur untuk mencuci wajah menggunakan lulur yang entah darimana asalnya.