Ia mengerang dengan sangat sakit ketika aku sudah berhasil menusuk pedangku ke arah jantungnya. Matanya melotot dengan yang sangat besar, bola matanya berubah menjadi gelap semua dan badannya mulai menyusut dengan perlahan-lahan.
Aku memundurkan badan ketika yang mulai meraih kakiku, iya berusaha untuk menggapai kaku akan tetapi ketika ia sedang memegang aku maka aku memotong menggunakan pedangku dengan sekali tebasan.
"Aku akan membunuhmu!" teriak dia dengan suara kencang lalu ia menggeram dengan kesakitan.
"Sebelum kau membunuhku, maka aku akan membunuhmu terlebih dahulu!" ujarku dengan menusukkan pedang ke jantungnya beberapa kali ia semakin mengencangkan pegangan kepada kakiku dan aku pun sama menusukkan pedang beberapa kali kepada badannya terutama jantung nya.
ya semakin kesakitan dan akupun merasakan bahwa ia masih memiliki rasa empati terhadap manusia seperti ku akan tetapi hanya tergiur oleh perjanjian tersebut,
SREKK
