Aku berusaha menghubungi Angel akan tetapi itu semua sia-sia karena Angel juga tidak menjawab seruan dariku, angel dimana keberadaan, apakah kamu baik-baik saja?' tanyaku dengan bertelepati akan tetapi ia hanya diam dan itu sungguh membuat aku geram ingin memukul wajahnya.
Aku bingung mau melakukan apa karena aku sama sekali tidak ada persiapan dan aku juga bingung cuman Angga yang bisa aku ajak kerja sama. Aku meneyenggol lengan Angga dan menyuruh untuk segera keluar dari tempat sini menggunakan ekor mataku dengan heran ia mengikuti langkahku dan kebetulan aku dekat pintu di tambah pintu yang tidak tertutup rapat.
"Kenapa nyuruh gua keluar, teman-teman lo engga mau lo selamatin gitu?" tanya Angga dengan bertubi-tubi dan aku menatapnya dengan sebal.
