Aku tengah menatap depan dengan sedikit takut, dia terus saja memperhatikan ke arahku.
Dia tidak berbicara, tidak membaca pikiranku dan dia juga tidak berusaha untuk mencoba menarikku. Dia hanya terdiam.
"Kamu tidak perlu menatapku seperti," ujarnya dengan nada pelan dan aku pun mengeryitkan dahi dengan bingung.
"Bunuhlah dia," ujarnya dan seketika aku langsung membeokan mata saat dia tiba-tiba menghilang dari jangkauanku sedangkan Chandra sedang berusaha untuk memegang bahu.
"Gisel Lo kenapa?" tanyanya dengan memegang bahuku tapi aku berusaha menepis tangan dan berfokus mencari sosok perempuan tersebut.
"Dimana dia?" tanyaku dengan memutar kepala kesana-kemari tapi tak kunjung menemukannya.
"Gisel apa yang terjadi?" tanyanya sekali lagi namun aku hanya diam saja mencari apa maksudnya.
"Puk...." Chandra memukul kepala ku dengan kencang.
"Aww... kenapa kau memukulku bodoh?" sarkas ku kepada Chandra sedangkan memutar bola mata dengan malas.