Setelah badanku hampir oleng Gabriel langsung memaksaku untuk tidur karena hari pun sudah semakin malam namun mataku tak kunjung tidur entah kenapa tapi aku tidak ingin tidur namun di depan sana sudah ada yang tengah menjagaku dari luar seperti aku pun langsung beranjak dari tempat kasur dan menghampiri Gabriel.
"Kenapa keluar ayo tidurlah sudah malam," ujar Gabriel kepadaku lalu menggelengkan kepala tidak setuju dan menarik dan masuk ke dalam kamarku saat ini juga.
"Bagaimana dengan teman-temanku apakah mereka juga selamat dan baik-baik saja?" tanya aku dengan wajah penasaran namun sepertinya aku langsung menghembuskan nafas dengan kasar.
"Teman-teman ku semuanya sama dan hanya satu orang yang berbeda dengan yang lainnya," ujar Gabriel dengan melirik ke arahku lalu aku pun terdiam sesaat memikirkan apakah benar sosok Shireen adalah salah satu dari temanku.