Aura ketegangan cukup menyelimuti sebuah ruangan meeting yang saat ini sudah terisi penuh oleh para pemimpin perusahaan raksasa. Mereka memilih untuk berbicara dengan cara berbisik sebelum acara di mulai.
Setelah menunggu beberapa lama, tiba-tiba seorang pria yang sepertinya akan menjadi pembicara dari acara ini langsung memperkenalkan dirinya dan memulai presentasinya yang di perhatikan oleh semua orang yang ada disana. Gia yang duduk tepat di sebelah Arley, memilih untuk tetap diam sembari memperhatikan data-data yang ada di atas meja. Gia tidak berani untuk mengangkat kepalanya karena tepat di hadapannya terdapat seorang pria tua yang sangat ia benci kehadirannya.