Sarapan di kediaman Aldy dan Rea hari itu terasa berbeda. Hanya dengan bergabungnya Rega, membuat suasana jadi agak sedikit canggung meskipun mereka tetap makan dengan tenang dan tanpa ada satu pun yang melewatkan santapan mereka. Usai sarapan pun mereka mulai berbincang mengenai pekerjaan dan anak-anak mereka.
"Jadi, ada hal apa kau kemari, Ga? Ada sesuatu yang perlu didiskusikan?" tanya Aldy. Pria paruh baya itu masih merasa ada sesuatu yang menjadi motif dari kehadiran Rega di rumahnya itu.
Rega tertawa kecil.
"Tidak ada. Aku hanya ingin bertemu kalian. Yah, semacam silaturahmi-lah. Bukankah kita dulu adalah teman baik? Kita sekampus, dalam klub musik yang sama dan bertemu kembali lagi seperti ini, bukankah akan memicu nostalgia?" ujar Rega santai. Pria itu benar-benar tak ada niatan buruk sedikitpun.
"Nah, ini buahnya. Silakan," celetuk Rea yang datang sambil membawa buah-buahan potong yang ditatanya di atas piring buah untuk disajikannya sebagai pencuci mulut.