Dan di sinilah mereka saat ini. Dapur asrama. Denis mengabulkan keinginan Nala untuk memasak makanan Indonesia sepulang kuliah. Lelaki itu tahu betul jika Nala memang baru 2 kali ke luar negeri dan jauh dari orang tuanya. Jadi ia tidak sampai hati jika harus membiarkan gadis itu sedih. Padahal menyenangkan Nala bukanlah tugasnya dan bukan urusannya. Tapi, Denis ingat betul pesan yang di titipkan papa Nala sebelum keberangkatan mereka. Dan ia tidak ingin mengecewakan siapapun meski harus mengorbankan dirinya sendiri seperti saat ini. Ia tengah berkutat dengan peralatan dapur demi membuat soto ayam yang di inginkan Nala. Gadis itu benar-benar membuatnya repot.
"Duduklah di sana. Kau mengganggu," kesal Denis saat Nala masih saja menempel padanya yang sedang mempersiapkan semua bahan.
"Aku tidak sabar," binar Nala membuat Denis tersenyum samar.
"Aku juga tidak sabar," jawab Denis tepat di telinga Nala. Dan ia pun tak sempat berpaling ketika Nala mendadak menoleh ke arahnya.