Awalnya Malikha berjalan mundur lalu berbalik membiarkan Aidan masuk ke kamarnya sambil menutup pintu. Aidan telah membuka topi dan menyisiri rambutnya beberapa kali. Entah karena hormon atau Malikha memang mulai menyukai Aidan, ia melihat Aidan makin seksi dan menarik belakangan ini. Bahkan cara berjalannya saja sudah membuat Malikha bergairah melihatnya.
Aidan pun tak membuang waktunya untuk memeluk Malikha dari belakang dan mengecup pipinya. Tak ada paksaan kali ini, Malikha membiarkan Aidan memeluk lalu memberikannya cumbuan dari leher ke pundak bahkan sampai meraba perut dan sedikit meremas dadanya. Aidan benar-benar merasa ia tengah bermimpi. Ia sudah menunggu nyaris putus asa untuk hari ini yang datang tiba-tiba padanya.