Mars tak boleh menyerah sekarang. Ia percaya pada insting dan firasatnya. Hati kecilnya mengatakan jika Vanylla masih ada di luar sana menunggunya untuk datang menyelamatkan.
"Aku tidak boleh menyerah!" gumam Mars berkali-kali pada dirinya sendiri. Mars tak punya penyemangat selain dirinya sendiri.
Ia pun berdiri dan berjalan ke dek depan sambil terus melihat dan berharap. Setelah satu pulau karang, di depannya Mars harus memeriksa sebuah gugusan pulau dalam lingkungan konservasi nasional. Setelah berlayar lagi angin mulai tidak bersahabat, hujan mulai turun dan ombak mulai kembali besar.
"Tuan King, apa kamu yakin akan kesana? Ini sudah hampir gelap dan sudah lewat 48 jam!" tanya Billy, kapten kapal. Mars mulai frustasi ia kemudian melihat peta lagi. Setelah gugusan pulau terakhir maka laut lepas ada di depan. Tidak mungkin Mars bisa mencari Vanylla di tengah samudra luas.