Nisa seolah terbius pada ciuman Bryan yang sudah lama tidak ia rasa. Tangan Bryan mulai meraba perutnya lagi tapi kali ini ia pelan pelan menaikkan sentuhannya sampai ke dada. Jemari Bryan perlahan masuk dan meraba dada Nisa dari balik bra nya. Nisa sedang hamil jadi payudaranya menjadi lebih besar dari biasanya. Sedikit desahan Nisa mulai keluar dari bibirnya sementara tangan Bryan dengan lihai memainkan puncak gundukan indah yang dimiliki oleh Nisa.
"Sedikit lebih besar sekarang Sayang?" bisik Bryan mencoba membuat Nisa mengakui kehamilannya. Tapi Nisa tak bicara apun. Sambil membuka bra dan terus meraba sebelah payudara Nisa dengan lembut. Bryan terus menhujani Nisa dengan ciuman yang membuat hormon Nisa terus semakin naik dari biasanya. Nisa sedang hamil dan hormonnya tidak membantu sama sekali.
"Jangan, Kak!" desah Nisa yang sedikit terdengar lebih terasa saat Bryan mengisap lembut kulit dibawah rahangnya. Tapi Brya tak perduli, dia ingin memanjakan Nisa malam ini.