Nisa tertidur dipelukan Bryan dari belakang. Semalam adalah malam pertama yang manis bagi mereka. Bryan yang menggeliat terlebih dulu, bangun tersenyum bahagia. Ia akhirnya memiliki Nisa seuntuhnya.
Bryan menciumi bahu dan leher belakang Nisa membangunkannya dari tidur nyenyak yang indah. Sampai Nisa akhirnya membuka matanya dan ikut tersenyum. Nisa masih malu tapi tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Namun ketika ia hendak berbalik, rasa perih tiba-tiba datang
"Ahhh." Nisa meringis sakit memegang duvet yang menyelimuti tubuhnya.
"Pelan-pelan Snowflakes, kamu baru bercinta," gumam Bryan membelai Nisa sambil tersenyum. Ia kemudian mengecup bibir Nisa perlahan. Bryan terus tersenyum dengan manis. Baginya saat ini Nisa sangat lah cantik dan ia tidak ingin bangun dari tempat tidurnya.
"Pagi, Snowflakes." Nisa terus merona dan memandang wajah Bryan.
"Kakak liat apa?"
