"Rina," sapa Kia.
"Eh, Kia. Selamat pagi Ki."
"Pagi juga Rin."
"Yaudah kalo gitu gua ke ruangan gua dulu ya. Semangat kerjanya Ki."
"Iya, lu juga Rin."
Rina langsung meninggalkan Kia begitu saja ke ruang kerjanya.
"Kayanya Rina masih marah deh sama gua. Dia masih berusaha untuk menjauh dari gua dan Randi. Padahal di saat kaya gini gua lagi butuh dia banget buat jadi teman curhat gua tentang perasaan yang lagi gua rasain selama ini," pikir Kia di dalam hatinya.
Tetapi Kia juga tidak bisa melakukan apa-apa saat ini. Kia hanga bisa diam menghadapi sikap sahabatnya yang mulai berubah selama beberapa hari ini. Akhirnya Kia masuk juga ke dalam ruang kerjanya dan berusaha untuk bisa fokua untuk bekerja pada hari ini.
******
Di ruang kerja Kia.