"Arsa, Arsa," panggilnya.
"Ternyata Mila beneran ngigau nyebut nama saya. Kenapa dia bisa ngigau nyebut nama saya kaya gini ya?" pikir Mas Arsa di dalam hatinya.
"Iya Mil. Saya di sini."
"Arsa, Arsa."
Mila terus memanggil namanya.
"Iys Mil, saya di sini. Kamu bangun dong kalo mau liat saya. Kamu sadar kalo kamu mau liat saya. Jangan kaya gini. Kamu harus bisa melewati masa kritis kamu."
"Arsa, Arsa."
Mila hanya bisa menyebut nama Mas Arsa tanpa membalas perkataan Mas Arsa barusan. Sekarang justru Mila memanggil namanya sambil mengeluarkan air mata. Membuat Mas Arsa yang melihatnya merasa kasihan dan tidak tega kepadanya. Mas Arsa pun langsung menghapuskan air mata yang jatuh di atas pipinya.
"Ya Tuhan. Mila aja yang cuma teman saya, dia bisa mengigau menyebut nama saya seperti ini. Tapi kenapa Kia, kekasih saya jika sedang sakit justru yang di ingat malah Randi. Apa sebenarnya saya ga ada di hatinya dia?" pikir Mas Arsa di dalam hatinya.
*******