Dea pun menghampiri Rend yang duduk termenung dengan raut muka yang begitu kesal. Dea duduk disebelahnya.
"Aku minta maaf karena ucapanku! Aku tak bermaksud menghadirkan laki-laki lain di tengah-tengah hubungan kita. Aku hanya berandai-andai saja ...."
"Stop." Rend langsung menghentikan ucapan Dea.
"Tak ada kata berandai-andai lagi! Siapapun tak akan ku biarkan masuk dalam hubungan kita? Aku tak mau itu! Aku pun tak mau memikirkannya. Aku sangat bahagia saat bersamamu jadi aku mohon jangan kamu rusak itu dengan kata-kata tak jelas itu," tutur Rend berkaca-kaca.
Dea tak mengatakan apa-apa lagi. Ia terus saja melihat wajah kekasihnya dengan seksama. Sedangkan Rend terus saja serius dengan pikiran.
"Kenapa kamu mencintaiku?" tanya Dea sesaat setelah keduanya saling terdiam.
Rend pun menoleh. "Tak ada alasan untuk itu? Karena rasa cinta itu berasal dari sini," ucap Rend sembari menunjuk ke dada Dea.
