Mimpinya membuat Arthur tak bisa tidur sampai pagi ditambah dengan rasa sakit kepala yang membuatnya merasakan kalau sedang sekarat. Mungkin ini akhir dari hidupnya karena sebelumnya ia tak pernah merasa sakit kepala lebih dari ini. Bisa dikatakan Arthur terlalu stress memikirkan tentang Kalista.
Arthur sampai teriak karena benar-benar tak tahan dengan rasa sakit ini membuat Kalista dan Ira langsung bangun karena mendengar teriakan Arthur. Kalista langsung meminta Ira memanggil dokter karena Arthur merasakan sakit yang teramat sangat sampai membuat Kalista khawatir.
Beberapa saat kemudian dokter pun datang dan mulai memeriksa keadaan Arthur. Setelah diberikan tindakan medis beberapa saat kemudian Arthur pun bisa tertidur dan lebih tenang.