Nathan bangun lebih pagi dari biasanya, membiarkan tubuhnya berbaring nyaman sejenak dengan fokus pandangnya pada langit-langit kamar yang tak berubah warna sejak dulu.
Pikirannya di biarkan melambung tanpa arah, membuatnya sejenak lebih lepas sembari membangun suasana hatinya menjadi lebih baik.
Tekk
Bunyi tulang berbunyi diiringi ringisan kesakitan saat mendapati posisi bangun tiba-tibanya yang tak hati-hati. Menjadi semacam bumerang untuk keinginan hatinya memulai hari jauh lebih baik, jika saja sekujur tubuhnya yang menjadi seperti penghianat saat sebelumnya nampak terasa baik-baik saja menambah permasalahan. Sekujurnya benar-benar kaku saat di coba di gerakkan.