"Benarkah?" cicit Nathan yang merasa jika alasannya adalah yang terbodoh.
"Kau berbohong."
"Tidak Max, rupanya setelah ku buka tutup botolnya, aromanya membuat ku bertambah mual. Aku tak suka," tanpa sadar Nathan seperti merengek pada Max yang menggenggam telapak tangannya yang ternyata hangat.
"Jangan cengeng."
"Jangan memaksa juga. Bagaimana kalau aku nanti malah muntah, kau mau bertanggung jawab?"
"Jangan berpikiran jika kau seperti wanita yang menuntut pertanggung jawaban ku karena menghamili mu. Sungguh, itu hanya perkara kecil, aku akan merawat mu."
Nathan seperti terhipnotis, tak bisa menahan diri atau mengelak Max yang mendorongnya untuk berbaring. Terlebih dengan hempasan lengannya saat pria itu dengan perlahan membuka deret kancing pada kain kemeja milik Nathan. Menampakkan bagian tubuh atas yang terlihat begitu menggiurkan untuk Max yang memangku kaki milik Nathan di atas pahanya.