Lagi-lagi kedua keluarga itu berkumpul, kali ini bukan pada istana salah satu milik mereka. Berbondong-bondong dengan langkah tergesa walau dengan kernyitan dahi yang kompak terbentuk. Tiga wanita yang paruh baya yang menenteng tas, serta dua pria di belakang seakan berlaku sebagai pengaman.
Mereka akan memiliki sosok kecil yang mengisi kehidupan, kabar mendadak dari Cherlin membuat semua orang mengira anak gadis mereka yang bahkan belum tuntas perguruan tinggi yang tengah mengandung.
Namun rupanya lebih membuat mereka menahan napas untuk sepersekian detik. Suara tangis bayi terdengar mendominasi ruangan kecil yang di alamat kan Cherlin.
"Apa maksud nya ini? Bayi siapa yang kau gendong itu, Lin?"
Pertanyaan Nina mewakili yang lain. Namun rupanya Cherlin yang mengulas senyum terlalu lebar seakan merasa tak terbeban setelah berkata, "Milik kak Nathan, tapi katanya aku pun di izinkan mengambil peran untuk bayi lucu ini."