"Dengan pasukan yang kita bawa masing-masing, apakah memang anda tak berniat untuk mempekerjakan mereka kali ini? Setidaknya saling berduel satu lawan satu, sembari saya menunggu titah selanjutnya dari tuan saya. Bagaimana, apakah anda setuju?"
Nathan makin mencengkram lengan milik Max, merasakan dirinya saja ikut tersulut oleh seorang pria yang mengepalai perkiraan jumlah dua belas orang itu. Membawa dirinya paksa untuk memblokade balas pandang pria mengerikan itu dengan Max, Nathan menempati posisi depan pria jangkun itu amat menempel.
"Tidak boleh, kita bisa membicarakannya dengan baik-baik dulu."
"Jangan terus menghalangi ku, Nath!"
Max yang geram, lantas begitu saja mendorong jauh Nathan untuk menyingkir dari jalannya. Jevin yang menangkap, tak di pedulikan lagi kecemburuan yang sudah seperti membakar habis jiwanya.
Bughhh