"Bukankah pria tadi adalah seseorang yang Ilham akui sebagai orang yang di cintainya? Lantas tiba-tiba saja saat ini ia datang, mengaku juga menjadi kekasih Nathan selama bertahun-tahun?"
.... Demi apa pun, kegilaan macam apa ini? Jadi segalanya terhubung? Aku tanpa sengaja memasuki cinta segitiga antara ketiga pria itu? Jika benar, hubungan resmi yang sampai mengikat antara Nathan dan pria mungil tadi, jadi selama ini Ilham yang berperan kejam? Apa pria itu sejak awal sadar bila yang di khianatinya adalah kawannya sendiri?"
Lirih Lisa yang dengan sengaja menguping pembicaraan Nathan dan pria mungil tadi. Mulutnya sampai menganga lebar dengan netra yang membelalak, tak menyangka dengan takdir gila yang secara kebetulan menghubungkannya pula dengan kawannya itu.