Mobil merah milik Nathan masih tertinggal di restoran, membuat pria itu harus kembali menggeluarkan uang lebih untuk biaya transport nya ke kantor.
Jarum jam di tangannya sudah menunjukkan waktu yang semakin siang, membuatnya bertambah cemas saat jalanan sudah bertambah ramai.
Masih tak bisa menunjukkan dirinya dengan wibawa pada semua orang, nyatanya waktu penetapan yang sudah di tentukan membuatmnya lagi-lagi ingkar.
Mendapatkan pandangan intens dari seluruh karyawan agaknya menjadi hal yang lumrah. Dengan penghormatan palsu saat Nathan yang begitu peka merasakan banyak kebencian yang menyasarnya. Nampaknya gelar pewaris masih di rasa tak pantas untuk di sematkan kepadanya.
Tak ingin lantas menyerah dengan awal kepercayadiriannya, merubah secara perlahan jiwa pengecutnya dengan pribadi yang jauh lebih baik.