Sudahkan Nathan berkata jika kedua bersaudara itu memiliki tabiat yang sama? Gairah yang menggebu, terlebih dengan sikap dominan yang mampu membuat bertekuk lutut atas siapa pun sasaran dari mereka.
Hanya dekat dalam jangka waktu singkat, namun agaknya wanita yang baru beranjak dewasa itu ingin melajukan kedekatan yang menjeratnya untuk semakin intim.
Tak cukup hanya sekedar balas godaan dengan lontaran kalimat. Sentuhan yang di rasakan sampai menghantar geleyar bulu-bulu halus di sekujur tubuhnya bahkan masih di rasa tak cukup.
Cherlin menarik bujukan yang di buka peluang lebar oleh Nathan, berlari semakin jauh pada bagian yang paling riskan dan berbahaya, mengurung tubuh keduanya di sebuah ruang privasi.
Demi apa pun, Nathan memang tak sedikit pun berniat untuk membalas ketertarikan sampai pada batas liar. Ia gay, dan menjadi sebuah kesia-siaan saat Cherlin yang tanpa pikir panjang lagi untuk menanggalkan seluruh kain yang membalut tubuhnya.