Hari berganti, dan masih saja meninggalkan bekas kebimbangan yang sama.
Nathan masih sangat meyakini jika jalan terbaik untuk menghilangkan suntuk di pikirannya adalah dengan menyelam pada khayalan dunia lain.
Sama sekali tak melakukan aktifitas berarti, waktu luangnya bahkan masih tersisa cukup banyak walau selebihnya hanya di manfaatkan untuk bergumul di atas ranjang. Matanya yang jauh lebih lama terpejam malah mempengaruhi dampak yang membuat kepalanya bertambah pening.
Lisa yang tak habis-habisnya datang hanya untuk berkacak pinggang di ambang pintu. Kepalanya menggeleng, bersamaan dengan decak bibirnya yang seakan menemukan tindakan fatal yang di amati.
"Ini sudah hampir menjelang malam saat kemarin aku melihat mu sudah tertidur di jam segini. Masih ingin melanjutkan baringan mu saat hari akan berganti lagi? Demi apa pun, Nath... Aku sungguh-sungguh tak pernah menemukan orang semalas diri mu."