"Ku rasa kau tak pernah mengerti dengan bagaimana usaha ku untuk memiliki mu, Nath. Bahkan cinta yang selalu ku tunjukkan untuk mu di setiap detiknya, rupanya sama sekali tak berarti apa pun di dalam hidup mu."
"Cinta? Yang kau sebutkan tentang tindakan mu akhir-akhir ini? Kau bersembunyi pada tedeng ketulusan itu untuk menutupi kegilaan mu pada ku?"
"Kali ini kau menarik protes tentang sikap posesif ku? Kau masih tak bisa menerima tentang kecemburuan ku yang selalu hadir saat melihat mu bersama dengan orang lain?"
"Dan lagi-lagi, kau menyebutnya bagian dari cinta? Sederhana sekali penyelesaian mu. Aku hanya berharap, orang lain tak ada yang berpikiran dangkal seperti mu."
Balasan yang di lontarkan oleh Nathan, jelas saja membuat pria berparas oriental itu meradang, Posisi berbaringnya sudah terasa sangat menyiksa, hawa panas membuat sekujur tubuhnya bahkan telah mempengaruhi pernapasannya yang sontak langsung menderu.