"Paman yang lain ada di sana, dan dia sudah menatap ku dengan sangat tajam. Lengannya juga sudah mengepal dengan sangat erat, pasti kali ini dia tak akan bisa lagi untuk menahan diri. Aku pasti akan di hajar habis-habisan."
Pria bernama Jevin itu lagi-lagi membisik, lantas di sahut cepat oleh Nathan yang memahami siapa yang di maksudkan.
Pandangan Nathan sontak mengikuti yang di arahkan Jevin. Sesuai dugaan, dalam pencahayaan seadanya dan hanya dengan gangguan silau yang warna-warni yang menyorot berganti.
Mike di sana, melangkah cepat membelah kerumunan tanpa sekali pun sopan santun. Raut wajahnya sudah di pastikan sangat tak baik-baik saja walau hanya sekedar untuk mengulas senyum pada Nathan yang di puja.
Jelas saja bisa di terka kelanjutannya, dan Nathan yang sudah tak ingin berada dalam situasi tengah pun langsung membuat hadangan, memundurkan satu pihak yang menjadi lawan.