Max benar-benar mengantarkan Nathan setelah itu, mengabaikan pekerjaannya yang sudah sangat terlampau batas penanganan. Sama sekali tak ada pembicaraan lanjutan, agaknya baik Nathan atau Max di penuhi oleh pemikiran masing-masing.
Jelas jika Max masih ada pada kekecewaannya atas penolakan mutlak yang di lontarkan oleh Nathan.
Rasanya memang benar-benar cinta pada pandangan pertama. Nathan sudah menarik perasaanya dengan cara yang tak terduga.
Parasnya yang memang sangat menawan, sikap dingin yang awalnya berusaha di tampilkan. Segalanya di anggap sempurna oleh Max, bahkan dengan kecacatan sifatnya sekali pun.
Pendekatan mereka yang memang pesat akhir-akhir ini, di rasa menjadi saat jalan keduanya untuk saling menampilkan diri masing-masing secara jujur.
Nathan yang agaknya berubah seratus delapan puluh derajat dari yang lalu, tak di anggap permasalahan berarti oleh pria jangkun itu.