"Kau ingin berganti posisi?"
"Ya, sebagai dua pria yang sama-sama dominan, aku jelas menginginkan kuasa ku yang sebenarnya. Aku ingin memegang kendali."
"Ehmm... Baiklah, aku tak masalah dengan itu. Artinya kau yang akan di atas, kan?"
"Huh?! Semudah itu kau mengizinkan ku?"
"Kenapa harus di persulit, pada intinya kan hanya kita berdua, kau dan aku yang menyatu."
Nathan yang sontak saja tersenyum sumringah, pandangannya berbinar-binar, dengan wajahnya yang sontak langsung merona.
Bukan menjadi perkara yang mudah hanya untuk menyusulkan maksud sederhana itu. Keraguan akan mendapatkan jawaban yang memuaskan alih-alih hubungan tambah ronde yang malah di pastikannya sendiri.