Hari ini sena ingin jalan-jalan ke perpustakaan kota untuk membaca buku, dan meminjam beberapa buku-buku fisika dan biologi.
Ditemani oleh lami,ning-ning,asahi, dan haruto,tentu saja ia sudah mendapat kan izin dari taeyong, untungnya dengan baik hati, MARK adik lelaki taeyong yang umurnya 1 tahun lebih tua dari sena itu pun mau menemani taeyong dirumah.
Sena bisa bernafas lega, setidaknya ada mark yang mengawasi taeyong jika lelaki itu membutuhkan sebuah bantuan.
Kini Sena sedang dalam perjalanan menuju perpustakaan yang ada disalah satu mall yang bernama 'starfield library' yang berada di coex mall, distrik gangnam seoul.
Tak butuh waktu lama Sena sudah sampai di starfield library,perpustakaan itu sangat besar membuat ia kesusahan untuk mencari temen-temen nya.

Tak lama ia pun mendapatkan sosok asahi dan lami yang sedang mencari buku dilantai dua, Sena pun bergegas menaiki eskalator.
"Hai! ", sapa Sena.
" Hai udah datang lo? ", tanya haruto.
" Iya lah, lo kira sekarang gue apa?, hantu? ", tanya Sena sambil menaruh tas selempangnya disalah satu kursi perpusatakaan.
Sena berjalan menuju rak-rak buku yang terdapat 50.000 buku itu, sangat pusing untuk mencari buku yang dia cari.
" Gue kesana dulu ya, nyari buku fisika! ", kata Sena sambil menunjuk lantai satu dan di anggukan oleh teman-temannya.
Sena menuruni eskalator, sebenarnya dilantai satu juga terdapat kursi dan meja, tapi disini sangat ramai, sedangkan dilantai dua lumayan agak sepi sehingga sangat cocok untuk ke fokusan.
Sena berjalan menyusuri rak-rak buku dengan hati-hati, hingga akhirnya ia menemukan buku yang ia cari.
Tapi?...
Ada sebuah tangan yang juga mengambil buku itu.
Sena pun mengalihkan atensi nya keorang itu.
" K-kak d-doyoung? ", kata Sena lirih.
Doyoung tersenyum ramah.
" Hei apa kabar? ", tanya Doyoung.
Gawat ia lupa jika rumah Doyoung masih didaerah distrik gangnam.
Perumahan elit yang isinya pengusaha tajir dengan ranking dunia.
" B-baik! ", kata Sena gugup, jantung nya berdegup kencang.
" Mau baca buku ini? ", tanya Doyoung sambil mengambil buku yang Sena pegang.
" Iya! ", kata Sena.
Doyoung pun memberikannya kepada Sena.
" Lah kakak bukannya mau baca juga? ", tanya Sena.
" Ngak cuma iseng aja tadi ngambil! ", kata Doyoung.
" Mama sama papa gimana? ", tanya Doyoung sambil mengaruk tengkuknya.
" Baik! ", kata Sena menetralkan detak jantung nya.
Doyoung mengusap pelan rambut Sena, dan menghela nafas pelan.
" Kakak kecewa sama kamu yang ngak mau nunggu kakak, tapi kakak bisa apa? ", kata Doyoung tersenyum.
" Semoga bahagia! ", kata Doyoung.
" K-kak aku ngak b-bermaksud ngecewain kakak, mama sama papa maksa perjodohan ini, aku udah berusaha buat ngelupain kakak dan berpaling ke taeyong, tapi aku ngak bisa! ", kata Sena lirih dan tak berselang lama air mata nya tumpah, air mata yang sudah membendung saat melihat Doyoung.
" K-kak jangan pergi, hati aku selamanya buat kakak! ", jawab Sena sambil memeluk tubuh Doyoung.
Doyoung pun tersenyum senang kemudian dia membalas pelukan Sena.
" Ayo kita memulai nya kembali? ", ajak Doyoung.
Sena pun tersenyum lalu mengangguk mantap, benar-benar hebat dalam sekejap Doyoung bisa membuat Sena melupakan taeyong.
" SEN! ", Sena yang berada dipelukan Doyoung pun mendadak kaku.
Suara itu?,suara taeyong.
Sena membalikan tubuhnya, benar saja dibelakang nya sudah ada mark dan taeyong yang menyaksikannya, walaupun taeyong tak bisa melihat Sena yakin lelaki itu mendengar semua perkataan nya.
" K-kak taeyong aku bisa jelasin! ".kata Sena.
Taeyong menangis,ia merosot ke lantai.
" Ayo kita cerai!".
Tiga perkataan yang keluar dari mulut Sena bagaikan belati yang menusuk hatinya.
Taeyong menangis dihadapan Sena, Sena kalut, ia seakan tak sadar dengan apa yang ia ucapkan.
"Saya BENCI kamu KIM SENA! ", bentak taeyong.
Sena bangun dari tidur nya dengan keringat yang bercucuran, itu tadi mimpi,ia tak menyangka jika dia akan mengucapkan kalimat itu, Sena menetralkan deru nafas nya, mimpi itu seakan nyata, dia bertemu Doyoung dan menceraikan taeyong.
Dia menjadi takut, takut jika itu menjadi nyata, air mata Sena pun mulai bercucuran dengan diiiringi isakan tangis.
Jam menunjukan pukul 2 malam, ia ia baru tidur 3 jam, setelah pulang dari namsan seoul tower, ia mengerjakan beberapa soal fisika membuat dia tidur larut.
Taeyong mengeliat saat indra pendengarnya menelisik suara isakan.
" Sena kamu kah itu? ", tanya taeyong sambil mengucek pelan matanya.
Sena yang menyadari itupun langsung memeluk taeyong,pelukan yang benar-benar erat.
Sena akui ia takut jika taeyong menceraikan nya, benar-benar takut, mulai saat ini Sena akan melupakan kim Doyoung, benar-benar melupakan nya.
" Kamu kenapa? ", tanya taeyong.
" Mimpi buruk", Jawa Sena lirih.
"Sttt, ngak apa-apa, sebelum tidur baca doa dulu, mungkin itu juga efek lelah, kamu akhir-akhir ini tidur larut! ", kata taeyong.
Sena pun cuma diam, dia semakin mengeratkan pelukannya seakan-akan takut taeyong pergi.
Sena pun tertidur pulas di dekapan taeyong, taeyong tersenyum simpul saat mendengar dengkuran pelan dari Sena.
***
Kini kelas 12 IPA1 itu kini sedang mendengarkan pelajaran pak kun, guru penjas sekolahannya.
Pak kun menjelaskan teknik bermain bola basket, Sena tidak fokus kali ini,mimpinya tadi malam masih terngiang-ngiang dikepalanya.
" Sena! ", kata lami mengoyang-goyangkan tangan Sena.
" Hmm! " Jawab Sena.
"Lo kok melamun? ", tanya lami.
" Ngak apa-apa! ", jawab Sena dan lansung menatap ke papan tulis.
" Lami boleh ngak kalo gue minta tolong sama kalian?", pinta Sena.
"Apa? ", tanya lami.
" Jangan ganggu rumah tangga gue, please, walaupun taeyong cacat gue bakal belajar buat mencintai dia! ", kata Sena lirih.
Lami menyunggingkan senyumnya.
" Doyoung itu sepupu gue, lo itu cuma milik sepupu gue bukan orang lain, lo sempurna! ngak pantes sama taeyong yang cacat, lo cuma milik KIM DOYOUNG! ", tegas lami.
Ah Sena melupakan fakta bahwa lami adalah sepupu Doyoung.
Lami kembali fokus ke papan tulis.
Sena ingin menyangkal nya namun pak kun sudah membuka obrolan duluan.
" Kalian pelajari lagi tentang bola basket ini dirumah dan kerjakan halaman 99", kata pak kun.
"Baik Pak! ", jawab seluruh murid.
____
Saat pulang sekolah lami, dan teman-temannya yang lain menarik paksa Sena untuk ikut mereka jalan-jalan, Sena sebenarnya tidak berminat untuk ikut, hari ini bibi shin tidak datang kerumah, otomatis taeyong akan sendiri an, sedangkan pak choi dia akan pulang setelah mengantar taeyong pulang.
" Lami gue ngak bisa, taeyong sendirian dirumah! " Jawab Sena sambil memberontak.
"Kan lo liat sen, semenjak lo jadi istri guru buta itu, lo ngak ada waktu uat kita! ", tegas ning-ning.
Ia Sena menyadari itu, biasanya mereka akan pergi hangout bersama namun sekarang tidak lagi, ntahlah Sena sudah memiliki kewajiban untuk mengurus taeyong.
" Tapi dirumah ngak ada yang masak taeyong makan apa! ", tegas Sena.
"Kita ngak mau tau! ", jawab haruto sambil membantu lami dan ning-ning untuk membawa Sena pergi hangout dengan mereka.
" Oke cuma 20 menit! ", jawab Sena.
" Oke! ", jawab yang lain.
Sena pun berjalan menuju gerbang sekolah, disana sudah ada mobil pak choi, tetapi sepertinya taeyong belum ada.
" Pak choi! ", panggil Sena kepak choi yang lagi senderan di mobil.
" Kenapa nyonya? ", tanya pak choi.
" Bilang ke mas taeyong Sena mau pergi sebentar, nanti Sena pulang naik bus, ngak lama kok! ", pinta Sena.
" Baik lah nyonya nanti saya bilang ke tuan! ", jawab pak choi.
Teman-teman Sena pun menarik tangan Sena pelan untuk memasuki mobil jaemin.
Kini mereka sudah berada di salah satu cafe hits di Korea, 'kotean Dessert cafe'

Mereka pun Duduk disalah satu meja dipojok kasir.
lami, ning-ning, haruto, asahi,jaemin, dan juga Sena hanya diam dari 2 menit yang lalu.
Padahal didepan mereka sudah terhidang, es serut, roti mochi, dan stik keju moji.
Akhirnya Sena pun mulai memegang garpu dan pisau kecil untuk memotong stik nya.
Mulai memotong stik kecil-kecil sena memasukan stik keju moji itu ke dalam mulutnya.
Sedangkan teman-teman nya yang lain melakukan hal yang sama.
" MBAK! " Panggil Sena ke seorang pelayan kasir.
"Iya? ", kata pelayanan datang menghampiri.
" Satu stik keju moji,satu roti mochi ",kata Sena.
" Baik lah!".kata pelayan dan lansung pergi.
"Buat taeyong? ", tanya jaemin.
Sena hanya menangguk.
Sena melirik jam tanganya ia sudah tepat 20 menit ia pun segera izin pergi dan tak lupa membay makanannya, dan sekarang ia sudah berjalan keluar cafe.
" Liat sekarang gara-gara guru buta itu Sena jadi ngak ada waktu buat kita hangout bareng! ", Jawab ning-ning.
" Tenang, perlahan tapi pasti, kita sebagai sahabat Sena bakal buat rumah tangga dia hancur, Sena aja yang terlalu batu, cewek sesempurna dia mau sama cowok cacat kek taeyong! ",kata lami sambil menyunggingkan senyum.
" Lagian emang awalnya dia cocok sama kak Doyoung! ", jawab jaemin.
Sena sudah sampai dirumahnya, untuk saja pak choi mau menemani taeyong dirumah.
Saat masuk Sena sudah melihat taeyong duduk diruang keluarga sambil mendengarkan musik menggunakan headset nya.
Sena tersenyum.
" Pak choi kalo mau pulang, pulang aja maaf ya udah ngrepotin! " Kata Sena merasa tidak enak dengan pak choi yang sedang duduk di teras.
"Ngak apa-apa kalo gitu saya pergi di dulu!", ha2a pak choi.
" Hati-hati dijalan pak! ", kata Sena dan pak choi pun cuma tersenyum lalu beranjak pergi.
Sena masuk kedalam rumah lalu menutup pintu rumahnya.
Duduk perlahan disebalah suaminya Sena meletakkan makanan yang dia beli tadi diatas meja.
Lihat lah betapa tampan nya wajahnya taeyong,mendengarkan musik sambil menutup matanya berusaha untuk tidur id sofa sambil menunggu Sena pulang, taeyong merasakan pergerakan seseorang disamping nya.
Taeyong tersenyum, ia tau jika itu adalah Sena, harum vanilla dari tubuh Sena yang menjadi wangi favorit lelaki tunanetra itu.
" Udah pulang? ", tanya taeyong.
" Udah!", jawab Sena.
"Sena beliin mas stik keju moji, sana roti mochi! ", kata Sena sambil membuka bungkusan makanan yang dia beli.
"Aku suapin ya, AAAAA! ", Kata sena sambil menyuapi taeyong roti mochi.
Taeyong pun hanya menurut.
Dia hapal roti mochi ini, roti mochi olahan 'korean dessert cafe'.
" Kamu ngak capek,kamu kan baru pulang! ", tanya taeyong di sela-sela makannya.
" Ngak! ", jawan Sena sambil mengambil remot untuk menghidupkan televisi.
Selesai makan Sena membantu taeyong meminum obatnya.
Setelah itu taeyong melanjutkan menulis lagu nya.
Sedangkan Sena hanya melihati gerak-gerik suaminya yang sedang menulis.
" The world will be beautiful in its time", kata Sena.
Taeyong yang sedang memikirkan lirik apa lagi yang akan dia tulis pun tersenyum senang.
Kemudian dia menulis perkataan Sena tadi untuk menjadi lirik lagunya, Sena yang embay dari itupun tersenyum sambil mengecup pelan pipi taeyong.
Taeyong tersenyum, dan gugup.
Sena yang menyadari itupun mengelengkan kepala, suaminya benar-benar lucu jika salah tingkah.
TBC.