Vanya tidak bisa mengontrol ekspresinya melihat apa yang barusan terjadi di depan ia berdiri saat ini
Suara Vanya tergagap menandakan dia sangat takut. Bagaimana tidak takut dia hanya sendirian di tengah tengah hutan yang bahkan dirinya sendiri tidak tau bagaimana untuk keluar dari sini sejak beberapa jam telah berlalu dari tadi
Dan tiba tiba dihadapkan pemandangan mengerikan oleh orang yang baru saja dia kenal beberapa hari kemarin dengan cara yang buruk
Bahkan Vanya sendiri tidak pasti dia manusia atau hanya sekedar khayalan nya
"L-luther..." sahut Vanya dengan lambat sedari tadi dia tidak melihat ke arah vanya
Luther melepaskan tangan dari mulut hewan yang dia bekap agar suara rintihan hewan itu tidak menggangu kegiatan nya
Vanya membulatkan mata mulutnya ternganga karena dia sangat terkejut, reflek tangan Vanya membekap mulutnya sendiri agar luther atau makhluk yang di hadapan nya ini tidak merasa kesal
Badan Vanya bergetar hebat mata nya mulai mengalirkan air melihat perbuatan luther kepada hewan itu
Terpampang dengan jelas bentuk yang di habisi oleh luther setelah dia mengurai tangan nya dari hewan itu karena ukuran nya masih kecil
Benar itu adalah anak kucing yang membuat Vanya tersesat di hutan tadi, tiba tiba muncul di pandangan vanya lalu mengarahkan nya untuk sesat di tengah hutan lebat ini
Masih ada rasa kesal dalam diri Vanya walaupun itu hanya sekedar anak kucing yang imut tapi dialah yang merusak kepergian nya ke sekolah sampai sampai bertemu dengan luther di saat yang tidak tepat seperti ini
Tapi kenapa anak kucing itu berada di tangan Luther ? Dan bersibakan darah,badannya juga sudah hancur apa yang dilakukan oleh anak gila ini?!
Sudah jelas tadi dia kehilangan anak kucing itu tadi begitu saja dari hadapan nya, pikir Vanya memproses apa yang baru saja terjadi
"Ah terserah aku tidak peduli lagi yang penting sekarang melarikan diri dari psikopat ini jika dia mulai mengarah padaku" batin Vanya
Luther mengambil badan anak kucing yang masih mengeluarkan darah dan mengalir ke lengan luther memperparah penampilan nya yang terkena percikan darah di seluruh badan
Vanya mulai mundur kebelakang sedikit demi sedikit melihat luther bergerak tidak ada lagi ruang di otak Vanya untuk berpikir positif dengan tindakan Luther selanjutnya
Luther mulai memindahkan badan anak kucing malang yang dia pegangi tadi ke belakang badan seolah menyembunyikan badan anak kucing yang telah hancur itu bisa menghilangkan fakta bahwa Vanya bisa melupakan begitu saja apa yang telah dia lihat
Vanya tertegun apa reaksi yang tepat di saat seperti ini jika dia salah sedikit saja mungkin luther akan melanjutkan kegiatan nya yang terhenti tadi pada dirinya sendiri
Apa anak ini mempunyai masalah mental atau kejiwaan nya agak bergeser pada tempat dimana seharusnya berada.
sampai sampai masih bisa berpikir untuk menyembunyikan apa yang tepampang jelas dari bukti percikan darah di bajunya serta pisau berwarna merah itu hanya dengan memindahkan posisi anak kucing di belakang badan nya
"Cepatlah berpikir Vanya... laripun kau juga akan makin tersesat di hutan ini " rutuk Vanya di dalam hatinya
Luther menggarahkan pisau yang berada di tangan nya ke arah Vanya, dengan tatapan tajam seolah mengatakan bahwa Vanya tidak boleh melarikan diri
Vanya menggelengkan kepala cepat sambil menatap mata luther, entah kenapa mata yang saat pertama kali dia lihat memiliki warna yang sangat indah berubah menjadi mengerikan di situasi seperti ini
Vanya mulai mempercepat mundur langkahnya mengulur jarak agar tidak dekat dengan Luther.
"L-luther dengarkan aku... apa yang ingin kau lakukan?" Teriak Vanya
Tetapi luther malah menyamakan kecepatan langkah nya dengan Vanya ia kembali seperti saat awal mereka bertemu. Luther tidak berbicara apapun
Ketakutan Vanya sudah mencapai titik batas nya. Bahkan setengah haripun tidak cukup mereka berkenalan kemarin
Bagaimana mungkin Vanya tau Luther ini orang seperti apa! dari sekian skenario terburuk gambaran luther dari vanya
Inilah yang paling buruk dia tidak memiliki rencana jika ingin melawan psikopat
"Sepertinya Luther tidak ingin berdiskusi apa apa jadi satu satu nya cara untuk keluar dari masalah ini adalah lari, tapi dalam hal lari aku sangat payah..." batin Vanya
Tidak dia sadari luther sudah makin dekat dengan Vanya, jantung vanya berdetak dengan kencang antara takut untuk di jadikan pelampiasan Luther atau melarikan diri.
Sial keduanya sama sama buruk apa tidak ada pilihan yang lain ? Terserah daripada pasrah mati lebih baik melarikan diri dan setidak nya berusaha dengan kemampuan larinya yang payah itu
Sesaat Luther ingin menggapai tangan Vanya ia terlebih dahulu berbalik arah berlari sekuat tenaga
Inilah balasan jika kau mengutuk orang tua mu sendiri dan pergi tanpa sopan santun
Vanya tidak yakin kalau Luther mengejar dari belakang karna tidak ada bunyi langkah apapun dari arah punggung vanya
Tapi yang penting saat ini adalah lari dia harus berjauhan dengan anak aneh itu, ah bukan dia psikopat bayangkan saja siapa yang tega merobek badan anak kucing yang lumrah nya sangat imut
Sial nya Vanya tersesat lebih dalam di hutan itu sekarang hanya ada warna hijau di pandangan Vanya
Vanya berhenti di dekat sebuah pohon tua karena butuh tumpuan untuk mengatur nafas nya yang sudah bergemuruh karena satu pikirannya tadi hanya untuk lari sekencang dan sejauh jauhnya dari tempat luther