Bayangan bagaimana Rain yang tertawa bersama dengan kekasihnya membuat laki-laki itu menjadi bingung, antara harus memercayai perkataan dari kedua sahabatnya atau yang dilihatnya beberapa waktu ke belakang ini.
"Terserah lo, Rai. Kita berdua selama ini cuma bantu sedikit supaya lo tau gimana perasaan dia ke lo, kan? Meskipun gue tau, kalau ini aja nggak cukup karena gue sama Denis nggak punya bukti apapun."
Denis menganggukkan kepalanya setuju, laki-laki itu menghela nafas sebelum akhirnya berkata, "Rain yang lo liat itu cuma palsu, gue sering liat dia kaya lagi nahan sedihnya sendirian di sekolah. Tapi kalau di hadapan Vano, dia cuma akting."
"Dari mana lo tau kalau dia sebenernya nggak seperti yang gue liat?" tanya Rai dengan kening yang berkerut.
"Semua kembali ke diri lo sendiri, Rai. Lo mau percaya atau enggak, itu terserah, kita sebagai sahabat hanya bisa bantu ini."
