Di tempat lain Lea yang tadi menunggu Ara kini sedang kalang kabut mendapati bos sekaligus sahabat nya yang tidak ada di lokasi pertemuan nya dengan Jerry, pria berengsek itu juga berhasil kabur saat anak buah Black Dragon membereskan anak buah Jerry.
"maaf nona Lea pria itu berhasil kabur melalui lift karyawan hotel kami tidak berhasil mengejarnya" ujar salah satu anggota Black Dragon.
"Sial si brengsek berhasil kabur" umpat Lea yang kesal.
"Baiklah fokuskan pencarian Nona Ara, cek cctv hotel ini, pastikan dia baik baik saja" ara memerintahkan kepada anggota Black Dragon
_'Queenn kamu dimana, kenapa kau begitu cerobah sampai tas mu tertinggal, kumohon jangan sampai terluka' kata hati Lea yang mulai khawatir karna tidak menemukan Ara.
_30 menit kemudian
"Bagai mana hasil nya" tanya ara pada salah satu anak buah nya.
" maaf nona cctv di lanta ini seperti nya sengaja di rusak untuk menghilangkan jejak, tp kami tidak menemukan Nona Ara memasuki lift utama, kemungkinan yang bisa saja terjadi nona Ara keluar melalui pintu kariawan karna hanya di lift kariawan hotel yang tidak ada cctv" laporan dari salah satu anak buah ara.
Lea terdiam dan berfikir sejenak,
' apa mungkin dia sudah kembali ke hotel? tapi tidak mungkin, dia pasti menemuiku di bawah, apa terjadi sesuatu pada nya?tidak, tidak , itu tidak mungkin, tidak ada yang bisa mengalahkan dia, Aaarrggghhh kamu dimana sih Ra' fikiran Lea yang mulai frustasi karna mengkhawatirkan sahabat nya.
"Baiklah tetap cari Nona Ara, cek riwayat kecelakaan apapun, dan cek juga rumah sakit di sekitar sini, kerahkan semua anggota Black Dragon" ucap Lea dengan nada memerintah.
"Baik Nona" ucap anggota Black Dragon dengan serentak dan langsung segera pergi meninggalkan Lea.
Lea pun memutuskan untuk pergi kembali ke Hotel dimna tempat dia menginap dengan Ara, semalaman Lea tidak bisa tidur dengan tenang, .
'Kamu dimna Ra, kamu harus baik baik saja' batin Lea dia benar benar mengkhawatirkan sahabat nya itu, karna lelah bergumul dengan fikiran dan kekhawatiran nya akhir nya Lea pun tertidur.
_
*Keesokan Harinya.
_
Jam sudah menunjukan pukul 05.00 pagi, Ara terbangun dengan perlahan membuka mata nya, Ara merasa ada yang hangat dan berat di bagian perut nya , perlahan Ara mengalihkan pandangan nya dan sekilas kaget melihat seorang pria tertidur di samping dengan memeluk tubuh mungil Ara.
'Ya tuhan apa yang terjadi, dimana aku dan siapa pria ini,? Loh bukan nya dia pria tampan yang tidak sengaja aku tabrak saat di bandara' Ucap Ara dalam hati yang masih blum sadar dengan kejadian semalam, dia berusaha untuk tetap tenang dan mulai berfikir.
'Baik lah coba kita ingat Kembali apa yang terjadi, semalam aku ingat menemui Jerry untuk mengambil kotak formula lalu... Oh Astaga aku ingat si sialan itu memberi kan obat perangsang pada ku dan pria ini, Ya tuhan apa aku sudah melakukan nya dengan dia, Mommy Daddy maafkan Ara' ucap Ara dalam hati saat mengingat yang terjadi semalam dan saat melihat kondisinya sekarang dia sangat sedih dan merasa bersalah sama mommy dan daddy nya.
Perlahan Ara memindahkan tangan Zico yang memeluk pinggang Ara dengan hati hati ia bangun perlahan agar tidak membangun kan Zico.
'Aauuch' ara meringis saat merasakan tubuh nya yang terasa remuk ada rasa perih dan nyeri di bagian bawah nya, namun dia berusaha menahan nya.
Ara beranjak dari tempat tidur Zico dia mencari pakaian nya namun saat ia menemukan nya ternyata pakaian itu sudah tidak layak untuk di pakai.
'haisshh kenapa dia harus merusak bajuku, bagai mana aku bisa keluar kalau begini' ucap ara dalam hati, karna tidak ada pilihan lain akhir nya ara mengambil kemeja putih milik Zico, saat ara yang mengenakan nya tentu saja kebesaran Ara seperti memakai mini dress ketika memakai kemeja Zico Ara juga mengambil dasi Zico untuk di ikat kan di pinggang nya dan di bentuk seperti pita.
'sempurna' ujar Ara seraya tersenyum.
Ara berjalan menghampiri meja di sebelah tempat tidur Zico dia menulis pesan singkat lalu meletakan nya di atas meja, sebelum pergi dia melihat dompet Zico yang tergeletak di atas meja , lalu Ara mengambil dan membuka dompet tersebut
dia mengambil satu kartu Nama yang ada di dalam dompet Zico, setelah itu dia mengembalikan dompet tersebut ke tempat nya ara pun mengambil Kota formula milik nya dan dengan perlahan ia berjalan meninggalkan Zico yang masih tertidur nyenyak.
Lea berjalan menuju resepsionis hotel tersebut dan meminjam telpon untuk menghubungi Lea.
" Halo Le ini aku Ara" ucap Ara saat Lea mengakat telpon Ara
"Queen kau masih hidup,? kau kemana saja.? mengapa tidak menghubungiku, ? kau tau aku sangat menghawatirkan mu.?"
ucap Lea yang menghujani Ara dengan pertanyaan .
"Aaiisshh kau menyumpahiku mati hah?" ucap ara kesal dengan pertanyaan Lea
"mana mungkin, kau adalah uang sekaligus sahabat ku yang aku sayangi.." ucap Lea dengan sedikit bercanda.
" Iish kau ini, Yausah jemput aku di hotel semalam aku tunggu di lobby dalam waktu 15 menit kau harus sudah sampai". perintah ara yang langsung mematikan telpon tanpa menunggu jawaban dari Lea.
"Heii Nona tidak mungkin kau memberiku waktu 15 menit." ucap Lea yang seketika berdiri mengambil kunci mobil setelah mendengar perkataan Ara dan
tut tut tut
panggilan nya di matikan secara sepihak
' Haiisshh Bos satu ini setelah membuat ku khawatir semalaman sekarang dia membuat ku harus pergi di pagi buat tanpa memberiku waktu untuk berganti pakaian, menyebalkan" gerutu Lea yang mulai berlari menuju mobil nya.
Lea sampai di lobby hotel tempat ara menunggu dalam waktu 20 menit, Lea turun dari mobil dan menghampiri Ara yang sedang menunggu nya.
" Queeeennnn" Lea berlari dan saat sampai di hadapan Ara 'Pletak' sentilan tangan ara mendarat di kening bidang Lea.
"Auuchhh sakittt," teriak Lea seraya menggosokan tangan di kening nya.
"Kau telat 5 menit Nona '' ucapa ara seraya menyilangkan tangan nya,
""Iishh pelit sekali kau ini. Yasudah maafkan aku, sekarang ayo kita kembali" ucap Lea membujuk ara yang muka nya tidak enak di pandang.
Mereka pun masuk kedalam mobil sport milik Ara dan berlalu meninggalkan Hotel tersebut.
dalam perjalanan Ara hanya terdiam mata nya terus menatap ke arah jendela, Lea yang menyadari sikap Ara pun mulai merasa khawatir.
"Queen kau baik baik saja kan? apa terjadi sesuatu" tanya Lea yang melirik Ara sekilas lalu kembali fokus menyetir.
"Fokus lah aku akan menjelaskan nya saat kita sampai." ujar Ara yang tanpa menoleh
" Baiklah aku tidak akan bertanya lagi, tp kau masih punya hutang penjelasan padaku.." kata Ara tak melanjutkan pertanyaan nya lagi.
_
*Di Kamar Zico
Zico teebangaun namun masih memejamkan mata nya, sia tersenyum saat mengingat kejadian semalam, sia meraba tempat di sebelah nya namun tidak menemukan seseorang yang dia cari, Zico yang awal nya terpejam pun langsung membuka mata nya, dia tidak melihat wanita yang ia cari bahkan bayangan nya pun tak terlihat , ' Kemana wanita itu ' gumam Zico dalam hati.
dia pun beranjak dari tempat tidur dan mencari Ara ke Setiap ruangan , namun Zico tetap tidak menemukan nya, Zico duduk di ujung tepi tempat tidur nya, dia kebingungan mencari wanita yang telah membuat hati nya berdebar, lalu tidak sengaja dia melihat sebuah kertas di atas meja di sebelahnya, Zico pun langsung membaca nya.
"Tuan saat anda membaca surat ini tolong maafkan atas perbuatan saya semalam, ada beberapa kejadian yang sulit untuk saya jelas kan, meski disini saya juga di rugikan namun saya tetap ingin meminta maaf atas kesalahan fahaman yang terjadi, saya harap anda tidak akan mempermaslahkan nya, terimakasih....(Queen)".
"kesalahfahaman katanya, ternyata kau ingin bermain main dengan ku hah, kau tidak akan ku biarkan pergi begitu saja." ucap Zico kesal seraya meremas surat yang di tinggalkan oleh Ara, Zico sangat marah dia merasa di permainan kan oleh Ara, Zico mengambil ponsel nya dan menelfon Revan.
"Hallo tuan" ucap Revan saat mengangkat telfon Zico
"Revan cari informasi seseorang yang bernama Queen dan cek cctv hotel yang aku tempati cari wanita yang keluar dari kamarku, aku ingin kau menyerahkan data nya padaku malam ini" ucap Zico pada Revan dengan nada memerintah dan langsung mematiakan sambungan nya tanpa menunggu jawaban dari Revan.
Di sebrang telfon Revan terbengong mencerna kata kata yang di ucap kan oleh Zico
'Aaiisshh ada apa dengan nya pagi pagi begini sudah memerintah ku, apa terjadi sesuatu, sepertinya aku mendengar dia membicarakan seorang wanita yang bernama Queen,' ucap Revan yang merasa heran dengan Zico yang tidak seperti biasa nya, dia pun pergi mulai mencari informasi yang di ingin kn boss nya itu, meski dia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada Zico.
-
-
-Jangan lupa beri ulasan dam sarannya pada kolom komentar ya,
Bantu author agar lebih bersemangat. 💜