Di tepat lain waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, Zico yang baru selsai dengan pekerjaan nya dia memilih kembali ke Hotel tempat dia menginap, Mood Zico masih terlihat buruk dia masih kesal pada Ara karna pergi begitu saja dan hanya meninggalkan selembar kertas yang menyatakan bahwa kejadian semalam hanyalah sebuah kesalahan fahaman.
Zico sampai di Hotel jam sudah menunjukan pukul 18.30 malam, saat sampai di kamar dia melemparkan tas dan jas kerja nya kesembarang tempat, lalu ia memilih untuk membersihkan diri, setengah jam kemudian dia keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian lalu dia mendengar suara ketukan pintu dari kamar nya.
'tok tok tok'
"Siapa" tanya Zico
"Ini Saya aku Revan"Ucap seorang pria di luar sana
'ceklek' suar pintu terbuka
"masuk dan duduklah" ucap Zico memerintah.
" Bagai mana dengan tugas yang ku berikan pada mu" Lanjut Zico menanyakan tugas yang di berikan pada Revan pagi tadi.
" Ini sedikit sulit, Saat aku mengecek cctv Hotel tetapi aku tidak menemukan rekaman cctv yang terpasang di luar kamar mu , dan aneh nya hanya dilantai dimana kau menginap yang tidak ada rekaman cctv, seperti sudah di rencanakan, bahkan cctv lift utama pun tidak berfungsi tetapi, aku menemukan rekaman cctv yang mengarah keruang resepsionis ada seorang wanita yang datang menggunakan kemeja yang seperti nya itu milikmu, karna kancing baju yang wanita itu pakai adalah kancing yang hanya di buat khusus untuk keluar Pramudja, tetapi sayang nya wajah wanita itu tidak terlihat karan dia menggunakan topi yang sepertinya itu juga milikmu Zi, silahkan cek terlebih dahulu apakah ciri ciri wanita itu sama dengan yang ada di foto ini" Jelas Revan panjang sembari memberikan Map yang berisi informasi yang dia dapatkan.
Zico menerima Map dari Revan dia melihat foto wanita yang membelakangi kamera cctv di ruang resepsionis ia yakin itu adalah wanita yang dia cari, Zico masih hafal postur tubuh yang ramping dan padat itu, di tambah pakaian yang di kenakan wanita itu adalah pakaian Zico yang hilang di dikamar nya, dimulai dari Kemeja, Topi ,bahkan Dasi nya pun hilang.
"Yah ini memang Wanita yang aku cari, apakah kau menemukan identitas nya,?"
tanya Zico penasaran.
" Maaf Zi aku kehilangan jejak nya, saat dia keluar dari hotel aku melihat dari cctv dia menaiki sebuah mobil, saat aku mengecek data melalui plat mobil yang teenyata dia pakai ternyata plat tersebut sudah di palsukan saya tidak bisa mendeteksi siapa pemilik kendaraan tersebut, yang aneh nya seluruh cctv yang memantau jalan pun di waktu yang bersamaan tidak berfungsi, yang membuat saya tidak bisa melacak kemana perginya wanita itu" Jelas Revan panjang kali lebar, saat mendengar laporan dari Revan Zico sangat kesal karna tidak bisa menemukan keberadaan wanita yang bernama Queen itu.
"Cari tau bagai manapun caranya, temukan dia untukku, kerahkan semua anak buah mu'' ucap Zico, Revan yang penasaran dengan sikap Zico pun tidak bisa menahan diri untuk bertanya.
"Zi sebenarnya apa yang terjadi? siapa wanita yang kau sebut Queen itu? apa dia membuat masalah dengan mu?" ucap Revan penasaran.
"Huuufftt Wanita itu semalam dia....." Zico menarik nafas panjang lalu membuang nya dengan kasar dan Zico pun mulai bercerita tentang apa yang terjadi pada nya kemarin malam tanpa ada yang tertinggal sedikit pun.
"Prfff .... Hahahahahahaha" Revan menahan tawa dan pada akhirnya dia tidak bisa menahan nya lagi, Revan tertawa geli mendengar cerita sahabat sekaligus Bos nya itu dia tidak menyangka Zico yang dingin dan anti wanita itu bisa di permainkan oleh seorang wanita yang baru ia temui.
"apa kau sudah puas mentertawakan ku" ucap Zico kesal dengan tatapan tajam sahabat nya itu.
"Hahaha sorry tolong maafkan aku, baiklah aku akan Mencari dia untukmu, jadi hentikan tatapan membunuhmu itu, kau tau itu sangat mengerikan, oke" kata Revan mencoba menghentikan tawa nya. meski dlam hati nya masih terkekeh dengan apa yang terjadi pada Zico.
" Baik, kalo begitu aku pergi dulu, Lebih baik kau istirahat karna besok kita masih ada meeting untuk membahas hasil inspekai tadi siang'' ucap Revan yang berdiri dan berlalu pergi meninggalkan Zico yang masih duduk di sofa sembari menatap foto Ara.
'ternyata kau pintar bersembunyi Queen, setelah kau membuatku tertarik padamu dan kau bilang itu hanya salah faham, aku tidak akan membiarkan mu pergi begitu saja' Ucap Zico yang masih merasa di permain kan oleh Ara.
_Disisi lain Ara yang sudah siap untuk kembali ke kota A, Keadaannya kini sudah lebih baik setelah seharian beristirahat, Bukan ara tidak peduli atau sudah melupakan kejadian semalam, tetapi dia memilih untuk menepis fikiran yang akan mengganggu aktivitas nya dan mencoba menguat kan hati nya, karna Ara tau masih ada banyak hal yang harus dia kerjakan, entah itu di perusahaan atau pun di markas Black Dragon,
'Huft aku tidak bisa begini, aku yakin semua nya akan baik baik saja, jika suatu saat nanti hal buruk itu terjadi dan saat aku siap aku pasti akan datang menemuimu' kata ara dalam hati
"Queen apa kau akan baik baik saja? dan apa Kau sudah yakin dengan keputusan mu" ucap Lea yang membuyarkan lamuan Ara
"Hmmm... aku baik baik saja, dan aku yakin dengan keputusan ku'' ucap ara meyakinkan Lea dan sekaligus meyakinkan hati nya.
"Baiklah kalau begitu ayo kita berangkat, semua nya sudah siap" ujar Lea
Ara dan Lea pun kembali kekota A menggunakan Jet pribadi milik Black Dragon, Ara sengaja tidak menggunakan pesawat umum karna dia khawatir jika Zico akan menemukan nya.
Dua minggu Setelah kejadian malam itu Zico disibukan dengan proyek yang sedang ia tangani, dia menyelesaikan pekerjaan nya lebih cepat dari yang di rencanakan, Zico sengaja menyibukan diri dengan pekerjaan nya agar fikiran nya tentang Queen sedikit teralihkan, meskipun saat dia sejenak untuk beristirahat pun bayang bayang Queen selalu menghantui nya, Zico mengacak rambut nya dengan frustasi, sampai detik ini pun dia tidak mendapat kan informasi apa pun mengenai wanita yang membuat hatinya berdebar, ketika Zico terdiam memikirkan Queen,seketika ponsel nya pun berbunyi membuyar kn lamunan nya.
"Hallo Ma."
"Zii kamu kapan mau kembali? kau berjanji tidak akan lama tapi kenapa sampai saat ini kau belum kembali juga, kau tau mama sudah sangat jengah dengan wanita menyebalkan itu.!!!" Omel Mama Zico yang kesal karna Lisha yang setiap hari datang kerumah hanya untuk menanyakan Zico.
"Iya Mah , Lusa Zico sudah kembali, mama baik baik saja kan, jaga kesehatan mama oke" ucap Zico menenangkan mama Zan.
"Yasudah cepat lah pulang kalau bisa sekalian bawa calon mantu buat mama, biar wanita itu tidak mengganggu ketenangan mama lagi" ucap mama Zan
"iya mah, yasudah Zico tutup ya telpon nya" ucap Zico dan mengakhiri telpon mama Zan.
*NG Group
Ara yang tengah duduk di kursi kebesaran nya sedang sibuk berkutat dengan pekerjaan nya yang selalu menggunung setiap hari nya.
tok tok tok
"masuk" ucap ara tanpa mengalih kan pandangan nya dari layar komputer.
" permisi Nona saya mengantarkan laporan kerjasama dengan perusahaan Pramudja Group, dan yang ini kontrak kerja samanya" Ucap Lea seraya memberikan laporan kepada Ara.
"Hei Nona jangan terlalu formal seperti itu saat hanya ada kita berdua, itu sungguh sangat menggelika" kata Ara yang menatap Lea seraya mengambil laporan dari tangan Lea.
"Hehehe, kan kau Bosku jadi tidak masalah dong, Oh iya jangn lupa besok pagi ada meeting dengan pak stiven klien dari London dan siang nya Meeting dengan perusahaan dari Pramudja Group untuk membahas kontrak kerjasama kita."
ucap Lea menjelaskan agenda besok.
"Loh bukan nya Meeting dengan pak stiven itu lusa ya Kok jadwal nya jadi maju???" tanya Ara
"Iya harus nya sih lusa cuma tadi sekretaris nya memberi kabar kata nya anak pak stiven sakit jadi besok malam dia harus kembali ke London, mangkanya dia hanya bisa bertemu dengan kita besok pagi" ucap Lea menjelaskan.
"Hmm baiklah, Oh ya Le besok siang kamu urus maslah kontrak kerja dengan Pramudja Group ya". ucap Ara memerintah
"Loh kok aku, apa tidak apa apa Ra? takut nya nanti Pramudja Group berfikir kita menyepelekan mereka lagi" ucap Lea yang bingung dengan ucapan Ara.
"Le kau kan tau situasi aku gimana, aku masih belum siap bertemu dengan dia, kau tau kan apa yang terjadi nanti jika dia menemukan aku, bukan aku takut padanya hanya saja aku masih merasa tidak nyaman" ucap Ara dengan wajah sedih nya saat mengingat kejadian malam itu, Lea yang melihat wajah ara yang sedih pun mengerti maksud peintaan ara.
"Baiklah baiklah, biar aku yang menangani itu, jadi Jangan sedih lagi oke" ucap Lea yang menghampiri ara dan memberikan pelukan yang menghangatkan hati Ara.
"Terimakasih Le" ucap Ara tersenyum tipis.
"Yasudah udh sore nih pulang yuk, tadi Mommy grace telpon aku, kata nya dia menelpon mu tapi tidak di angkat angkat, kau tau kan apa yang akan terjadi saat mommy mu khawatir" ucap Lea yang menjelaskan kehebohan mommy grace jiga anak tercinta nya itu tidak bisa di hubungi.
"baiklah ayo kita pulang" Ucap Ara yang berdiri dan memasang senyum selebar mungkin saat mengingat tingkah Mommy nya yang over protektif pada anak anak nya, ara dan Lea pun berjalan meninggalkan perusahaan dan kembali pulang.