Setelah semua kejadian ini aku telah membulatkan tekad ku untuk selalu ada buat Risa di saat dia membutuhkan nya, dan disini aku mulai merasa suka ke dia tapi aku tidak bisa mengunkapkan nya langsung.
Karena masih terlalu awal untuk menggutarakan perasaan aku lebih memilih untuk tetap terlihat biasa walau aku sedang dalam masa asmara.
Dan pada hari ini pula aku masih tidak bisa percaya kalau diriku yang bodoh ini masih ada orang yang mau selalu ada untuk ku walau hanya sebentar, Sungguh membuat ku merasa nyaman.
Dalam Perjalanan Pulang
Kami yang sedang asik ngobrol sambil berjalan pulang tanpa sadar aku dan Risa sudah sampai di depan rumah nya Risa dan diriku mulai gugup karena hal yang aku takutkan akan terjadi.
Tiba-tiba saja pintu rumah Risa terbuka dan kluar lah sesosok Ibu Risa yang langsung memarahi Risa
"Hei kenapa kamu pulang dengan seorang cowo hah!?" teriak Ibu Risa
"Emm dia teman kuliah aku kok dan dia adalah Riyan Ibu" Ucap Risa dengan senang
"Haahhh!!? Riyan? Kenapa kau pulang dengan orang ini hah!!" Teriak Ibu nya sambil menarik Risa kedalam rumah
"Tapii buuu... buuu.... tunggu dluu....." Balas Risa sambil menolak keingan Ibu nya walau tidak bisa
Seketika aku merasa seperti sebuah penganggu untuk keluarga Risa walau hal ini membuat ku sedikit kesal melihat nya tapi aku tidak bisa berbuat apa" dan hanya bisa terdiam.
Setelah mereka masuk aku langsung memutuskan untuk pulang ke rumah, sebelum aku ke rumah aku mampir ke Supermarket untuk belanja beberapa makanan untuk nanti siang dan malam.
Setelah selesai belanja aku langsung berjalan ke rumah dan tiba-tiba saja Tomo mengangetkan ku.
"Heiii Riyannn" Teriak Tomo
"EEeeeee, Riyan hampir jantung copot tau" bales sambil menatap sinis
"Jangan begitu serius napa aku kan cuman nyapa doang" Ucap Tomo
"Yaa nyapa si nyapa tapi gk gtu juga nyapa Tomo" Bales ku dengan nada tinggi
"Ya maaf Yan heeh sensi banget si lu hari kenapa?" Bales Tomo sambil bertanya
"Hmm enggak ada apa-apa cuman ya giman aku mengutarakan nya bingung aku?" Jawab ku
"Heeehh kamu gimana si Yan kok tiba-tiba aneh gini si? Lagi kasmara ya sama Risa?" Bales Tomo Curiga
"Mana ada tau aku kasmara, cuman kesel aja si" Jawab ku
"Masa sii, coba cerita lah ke sahabat mu ini" Bales Tomo memukul tangan ku
"Ahh malas cerita ahh lg gk mood buat cerita kan hal ini" Jawab ku Mendorong tangan Tomo
"Ehhh Yan Jangan kasar gtu juga lah, kan aku cuman pingin tau aja sii gk akan ku komporin tau" Bales Tomo dengan nada tinggi dan mulai mendorong ku balek
"Maaf aku nggak sengaja mendorong mu Mo cuman agak kebawa emosi aja td, Maaf ya" Ucap ku meminta maaf
"Hahaha gpp kok aku juga harus minta maaf karena terlalu kepoin kamu Yan" Bales Tomo dengan bersalah
"Santai aja Mo namanya kita sahabat kan" Ucap ku sambil menghelus pundak Tomo
"Oh ya.... Gimana tadi ama si Risa?? berhasil gk si Yan?" Tanya Tomo
"Gimana yaa.... Di dia duluan yang nyatain untuk minta maaf" Bales ku
"Oh begitu kah? Berati bagus dong kalian bisa baikan kek biasa nya kan?" Ucap Tomo
"Hahaha iya mudahan gak akan kejadian lagi kesalahpahaman ini" Bales ku
"Iya Yan.... Oh ya aku dluan yaa karena masih banyak tugas td di kelas" Ucap Tomo sambil Menyapa
"Oh iyaya aku lupa kalau sampai jumpa Tomo" Bales ku sambil menyapa balik
Setelah kami berpisah aku langsung berlari menuju rumah karena sudah hampir mau sore dan aku blum makan siang apalagi makanan yang aku beli tadi hampir dingin karena keasikan berbicara dengan Tomo tadi, karena terlalu buru-buru aku menabrak seseorang.
"Ahh maaf Bu aku gk liat jalan tadi" Ucap ku sambil membantu Ibu itu dan meminta maaf padanya
"Kamu tuu harus nya jalan yang bener napa---" Bales itu dengan kaget
"Kamu kan yang tadi datang ke rumah Saya kan" Ucap itu dengan tatapn yang sinis
Dan ternyata orang yang aku tabrak adalah Ibu nya Risa ini sungguh membuat ku terkejut karena Ibu nya Risa tidak begitu akrab dengan ku dan aku gk tau kenapa dia tidak mau akrab dengan ku.
Apakah karena aku dlu seorang yang di benci oleh orng lain
Apakah karena aku dlu menyakiti nya?
Apa mungkin karena aku telah menyaliti putri nya dlu?
Semua ini belum bisa di pasti kan sebelum aku ingat apa masa lalu ku agar aku bisa memperbaiki apa yang telah terjadi dahalu kala
Karena tidak akan ada hal yang akan abadi di dunia ini karena semua nya akan hilang suatu saat nanti dan tidak akan pernah kembali.
"Ahh maaf bu.... aku sungguh minta maaf karena terburu-buru aku jadi tidak melihat langkah ku dengan baik" Ucap ku memohon untuk di maaf kan nya
"Tidak ada kata maaf bagimu karena aku tidak mau lagi melihat mu" Bales Ibu Risa
"Tapi bu... aku tidak sengaja buu lain kali aku akan jalan lebih berhati-hati" Ucap ku memohon maaf lagi
"Saya tidak akan memaaf kan mu. Dan satu lagi tolong jangan pernah mendekati anak saya lagi" Bales Ibu Risa dan langsung pergi dari tempat itu
Jujur aku tidak tau apa salah ku kepada Ibu nya Risa dan ini adalah masalah baru untuk ku dan Risa tidak boleh tau hal ini walau itu akan membuat nya menangis lagi, karena aku tidak sanggup membuat Risa menagis lagi karena aku yang bodoh ini.
Tanpa berpikir panjang aku juga langsung pulang dan beristirahat untuk hari ini karena terlalu banyak pikiran yang harus aku pikirkan tapi sebelum ini semua terjadi aku tidak pernah merasa secaper ini dan sebnyak ini pikiran yang akan aku hadapi, Sungguh hal yang tidak terduga-duga.
Jam 15:55
Akhirnya aku sampai ke rumah dan memulai memakan makanan yang aku beli tadi pas jalan pulang bersama Risa, Disaat aku hendak memakan makanan nya aku terpikir Risa apakah yang akan terjadi jika dia tau Ibu nya tidak suka dengan ku dan berusaha menjauhkan ku dr Risa. Sungguh kejadian yang hebat yang membuat diriku ingin meloncat tinggi dari langit.
Tapi apa yang bakal terjadi pada kami berdua kedepan nya, apakah kami bisa melewati setiap tantangan ini walau begitu rumit,apakah kami bisa mengubah takdir kami. Aku hanya perlu untuk berusaha lagi agar semua itu bisa tercapai.
Setelah makan aku langsung mengerjakan tugas yang di beri dosen tadi agar tidak menumpuk besok untuk di kerjakan kan.
Jam 17:15
Aku berhenti sejenak dan tak terasa waktu telah berlalu seperti hembusan angin saja yang begitu cepat, tanpa sadar aku telah menerima banyak sekali pesan dari Risa dan aku langsung membuka dan membaca pesan yang ia kirim.
"Yan apakah kamu ada waktu untuk berjumpa?
Ada hal yang ingin aku tanyakan
Apakah kamu lagi mengerjakan tugas?
Mungkin selesai nanti aku harap kamu akan membalas pesan ku ini
Ku tunggu balasan mu Yan
Semngat ya >_<"
Dan ternyata dia ingin meminta bertemu, apa yang ingin dia tanyakan ya? Apakah ini soal yang tadi siang atau dia sudha tau kalau ibu nya melarang dia untuk tidak berjumpa dengan ku?
Jika aku terus berpikir yang aneh-aneh aku tidka akan mendapatkan jawaban yang pasti ,emdomg aku temui dia skrng
Aku mengambil hape dan membalas pesan Risa
"Risa aku akan tungu di Cafe R'EFers sekarang"
Setelah itu aku langusng bergegas untuk menuju cafe yang aku janji kan dan aku berharap hal yang ingin dia tanyakan bukanlah suatu ancaman buat aku atau pun dia
Cafe R'EFers Jam 17:30
Tak lama aku sampai di cafe R'EFers dan kaget melihat Risa datang begitu cepat aku berpikir dia sedang mengerjakan tugas nya tapi untung lah dia dtang begitu cepat agar kami bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat
"Hei Risa kamu cepat juga ya" Ucap ku sambil menyapa nya
"Hehehe aku baru sampe kok ini aku kira kamu udh sampe dluan disini" Bales Risa
"Apakah kamu tadi lagi diluar?" Tanya ku sambil duduk
"Iya aku tadi baru membeli beberapa roti kesukaan mu ini" Jawab nya sambil mengasih roti yang ia beli tadi
"Oh ya jadi hal apa yang ingin kamu tanyakan Risa" Tanyaku langsung ke inti permasalahan
"Gini Yan apakah benar Ibu ku menyuruh kamu buat jauhin aku?? Kumohon jangan berbohong Yan" Jawab Risa dengan muka yang mulai sedih
"Mmmm iya Ris, sebenarnya kau juga gk tau kenapa Ibu mu bisa berkata kasar begitu aku minta maaf ya kalau aku dlu pernah menyakiti mu" Bales ku sambil menepuk bahu Risa
"Bukan masalah itu Yan aku hanya tidak mau kita berpisa jauh walau kita dekat tau" Ucap Risa meneteskan air mata nya
"Aku juga tidak mau hal ini terjadi Risa" Bales ku mulai ingin menagis
"Pleasee Yan aku gk mau kita pisah lagi" Ucap Risa mulai menangis
"Iya Risa Aku janji akan mencari jalan keluar nya dari masalah ini karen aaku juga tidak hanya karena sebuah masalah lampau kita harus berpisah" Bales ku memeluk Risa
Disini aku tidak tau kenapa aku memeluk Risa
Kenapa badan ku bergerak sendiri
Dan kenapa rasanya aku ingin menangis setiap memeluk erat Risa
Disini mulai lah timbul perasaan dari Aku dan Risa tapu kami hanya bisa memendam rasa ini dan tak bisa mengunkapkan nya karena kami merasa blum pantas untuk mengunkapkan nya sekrang tapi aku merasa perasaan ini semakin kuat dan membuat ku ingin mengatakan hal yang sesungguh nya tapi tidak bisa.
Sungguh Bodoh nya diriku dan Pencundang nya ini.
"Kebenaran itu akan terungkap
Walau tersembunyi di balik pintu besi sekali pun
Karena ada seseorang yang akan menembus itu"
•••••••••••••••••