Kami masih saling menatap satu sama lain tapi hanya terdiam senyam nya keheningan ini cukup lama yang menghentikan ku untuk kembali kerumah. Tapi aku langsung menarik tangan Risa dan berjalan menuju arah pulang, sebelum itu aku ingin mengantar Risa ke rumah nya terlebih dahalu sebab aku takut Risa terkena demam atau masuk angin.
"Ryan kenapa kamu bisa tau aku berada di taman itu td? tanya RIsa
"Hmmm aku juga bingung kenapa aku bisa kesitu" Jawab ku
"Gtu yaa, tapi aku senang saat kamu datang tadi, seakan harapan ku terkabul" Ucap Risa
Sambil mendekatkan tubuh nya ke aku
"Kalau tadi aku tidak datang kamu bakal nunggu disini terus?" Tanya ku
"Hmm mungkin aku bakal nunggu kamu di situ walaupun lama tetap akan aku tunggu" Jawab Risa
"Kenapa begitu?" Tanya ku
"Karena kamu itu--- aku maluuuuu" Jawab Risa
Disaat itu muka Risa berubah menjadi merah dan memalingkan wajah nya kehadapan lain
aku sedikit kaget melihat Risa yang begini padahal dari kemarin dia bener" dingin banget kepada ku.
Tak lama kami berjalan selama beberapa menit sampai lah kami di rumah Risa yang sederhana berlapis beton, dan memiliki lantai 2 yang elegan banget. Taman bunga yang mengelilingi rumah serta halaman itu membuat bagian depan rumah Risa menawan.
"Mau mampir sebentar gk Yan?" ujar Risa kepada ku
aku yang hanya melihat rumah risa mengabaikan perkataan nya itu sampai dia melambaikan tangan nya dan aku menyadari dia kembali.
"Ahhh Iya ada apa Ris?" Ucap ku sambil mengaruk dahu.
"Ihhhh kamu ngelamun mulu liatin rumah aku." "Emang nya Jelek ya??" Ucap Risa dengan malu
"Aahhh enggk kok aku hanya kaget aja pas liat dr depan nampak menawan karna bunga yang menghiasi sekeliling rumah" Jawab ku dengan santai
"Makasih loh soalnya aku yang merawat bunga-bunga ini bersama ibu ku dr dlu" Ujar Risa
Tak lama kami berbicara seorang ibu paruh baya keluar dr rumah Risa, ternyata itu adalah ibu nya Risa.
"Ya ampun Risa kamu dr mana aja nak... dan sedang apa kamu dengan cowok jam segini" Ucap ibu itu sambil menatap ku sinis
Dari tatapan itu aku sudah berpikir untuk pergi dahulu sebelum ada kata mengusir dari ibunda nya Risa. Di saat aku membalikan badan, tiba-tiba saja Risa mengenggam tangan ku
"Yan makasih ya udh mau dengerin aku dan ngantar aku sampai ke rumah walau kamu baru keluar dari rumah sakit" Ucap Risa dengan sedih
Tanpa pikir panjang aku langsung berbalik dan melihat dia yang sedang menengok arah bawah
"Iya sama-sama aku juga terimakasih telah memberikan ku harapan disana" Jawab ku tanpa
Tanpa aku sadari Ibunda Risa langsung saja membentak ku setelah ia mendengar Risa
"Kamu Bawa anak ku kemana hah!!" Ucap Ibunda Risa dengan marah
"Enggk bu tadi kami hanya berpasan di taman tadi" Jawab ku dengan menundukan kepala ku
"Hah di taman!? ngapain kalian disana jam segini?? sudah kamu apain anak ku ini" Ucap Ibu Risa dengan suara yang kuat
Disitu aku melihat ke arah Risa sejenak, melihat raut wajah nya yang sedih seperti mempertanda kan akan ada hal yang akan terjadi disini. Aku terus meliat ke arah dan menghiraukan Ibunda nya, dan tiba-tiba saja ayunan tangan memukul pipi ku dengan kuat hingga aku tersadar dr lamunan ku sejenak.
"Apa salah ku bu?" Ucap ku sambil memegang bekass tamparan dr Ibunda Risa
"Hah!! kamu gk terima setelah membawa putri ku sampai jam segini!?" Jawab Ibunda Risa dengan arogan
"Enggak Bu aku yang salah maafkan saya" Tanpa pikir panjang aku meminta maaf agar masalah bisa cepat mereda. Ternyata tidak aku malah di bentak di tempat itu juga
"Sebaiknya kamu pergi dr rumah saya dan jauhi anak saya karna saya tidak anak saya berteman dengan cowo seperti kamu paham!?" "Sekarang Pergi dari sini juga" Bentak Ibunda Risa yang sangat marah itu dan mengusir ku dengan teriakan yang kencang
Tanpa pikir panjang aku langsung melangkah kan kaki untuk pergi dr kediaman Risa dan kembali ke rmh, dalam langkah ku berjalan ke rumah aku singgah sebentar ke supermarket untuk membeli beberapa makanan instant untuk ku makan sepulang nnti.
Tak aku berjalan aku sampai di supermarket tak jauh dari rumah dan bergegas mengambil makanan untuk nnti, tapi hentakan langkah kaki dan tangan ku tiba-tiba saja berhenti setelah melihat seseorang yang sedang aku pikirkan dr td sedang berada di depan ku. Aku tidak tau ini adalah kebetulan atau aku sedang berhalusinasi, tapi aku yakin orang ini ada Risa.
"Emm Yan maafin Ibu tadi yaa dan maaf aku hanya bisa diam di saat kamu di marahin td" Ucap Risa
Aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih dan memfokuskan diri hingga aku hanya bisa menatap mata indah Risa itu.
"Aaaaa Risa tidak apa-apa kok aku sdh biasa kok dan aku paham Ibu mu begitu karna dia sayang pada mu" Jawab ku gugup. Aku benar-benar sudah tidak tau lagi berkata apa lg
Apakah ini yang namanya takdir dr sebuah perjodohan atau hanya kebetulan saja?? disini aku tidak bisa menyangka kenapa Risa bisa berada satu supermarket dengan ku yang jarak nya jauh dr dia.
Tak lama aku menatap Risa aku langsung memfokuskan diri dan langsung bergegas ke kasir untuk membayar belanjaan ku, tiba-tiba saja aku tersandung dengan aku ku dan terjatuh pas di saat aku ingin melewati Risa.
"Ahhh" Teriak Risa
"Kmu gk papa Ris???" Ucap ku sambil menatap mata nya Risa yang menawan itu
"Emm aku gpp bagaimana dengan kam--" Jawab Risa dan kata-kata nya terpotong dan hanya melihat ku
Kami hanya bisa saling menatap satu sama lain saat itu dan tidak ingin menjauh sedikit pun. Aku terus melihat mata nya dan dia juga terus melihat raut wajah ku dengan sedih, tanpa ku sadari tangan Risa yang lembut itu menyentuh pipi ku dan meraba ku dengan lembut dan aku hanya bisa tersentuh dengan tindakan nya.
"Ahh maaf aku gk sengaja menatap mu begitu" Ucap ku dan ku raih tangan Risa dan membantu bangun
Benar-benar pikiran ku kacau banget sekarang
"Makasih ya Yan" Ucap Risa dengan malu dan membalikan badan nya. Kemudian dia memutar badan nya yang mulai melihat ku dengan tatapan yang mengemaskan itu ke arah ku, tanpa sepatah kata aku terdiam dalam pandangan yang indah itu sejenak. Tiba-tiba saja ada suara yang memanggil nama ku dr dekat
"Yan" "Yann" "Yannnn" suara yang tidak asing itu terus memanggilku terus-terusan dan membuat ku tersadar dari lamunan yang sudah menelan ku beberapa karna terlalu lama memikirkan pandangan indah dari Risa.
"Ahh maaf aku melamun Ris" Ucap ku dan menundukan kepala kebawah, tp tidak habis pikir lg dengan kejadian hari ini seperti melihat ribuan bintang yang bersinar terang di langit malam.
"Oh ya, Aku dluan ya yan takut ibu aku marah" Ucap nya dan langsung pergi ke meninggalkan supermarket
Aku sempat berpikir apakah Risa dari tadi mengikuti ku karna jarak antara supermarket ini berjauhan, sebaiknya aku tidak memikirkan ini lebih lanjut. Aku langsung mengambil dan beberapa barang yang aku perlukan dari rak supermarket tersebut dan langsung meninggalkan tempat itu sebelum larut malam tiba.