"Tertawa diatas penderitaan orang lain itu menyenangkan, bahkan dengan kaki patah sekalipun''-??
.
.
.
.
.
.
Diluar kamar
"Apa yang sebenarnya terjadi pada Nara hyung? " Tanya joon
"Sepertinya karna appanya lagi" Ucap yoongi
"Mwo Nara bertemu dengan appanya? " Tanya jimin
"Nee appanya pergi kerumah nya" Ucap yoongi
"Hyung, ada kabar buruk" Ucap jimin yang baru saja mendapat notif dari temannya
"Apa" Ucap joon dan yoongi
"Apa ini rumah Nara? " Tanya Jimin yang menunjukkan gambar pada ponselnya.
"Nee itu rumahnya, tapi plang itu? " Ucap Joon
"Disini menunjukkan rumah ini dijual" Jelas Jimin
"Kalau rumah itu dijual, Nara akan tinggal diamana? " Tanya joon
"Itu pasti ulah appanya" Ucap yoongi spontan
"Haaah apa kita bisa membagi rumah ini untuk ya juga, maksudku dia boleh tinggal disini" Jelas Jimin
"Tentu saja boleh" Ucap joon
"hei hei bagaimana kata tetangga nanti"ucap yoongi
"itu kita urus nanti hyung"ucap joon
"Kita harus membuat kenangan baru untuknya hyung" Ucap jimin
"Nee aku setuju pada mu" Ucap joon
Tak lama dokter itu keluar.
"Bagaimana keadaannya? " Tanya yoongi
"Dia sudah tidur karna obat tidur yang dia minta, tapi lukanya...banyak sekali bekas bekas luka pada punggungnya. Untung nya saya bisa mengatasinya dan ku rasa dia sudah membaik, tapi mohon tolong ganti perban nya setiap harinya" Jelas dokter.
"Terimakasih dok" Ucap Yoongi
"Baiklah saya permisi" Ucap dokter itu.
Skip pagi
Pagi ini aku terbangun karna bau harum dari makanan. Ku rasa ada yang sedang memasak disini. Akun turun dari tangga menuju dapur dan dapat ku lihat punggung lebar seseorang sedang memasak.
"Jangan diam saja disini ayo makan bersama kami" Ucapnya yang menarik tangan ku kearah meja makan.
"Hyung kau masak apa" Tanya jimin
"Ah! kalian! Aku sedang masak nasi goreng" Ucap Joon
"Bukan kah itu masakan Indonesia? " Saut ku
"Nee Nara aku sedang belajar resep baru" Jawab Joon
"Jangan jadikan kami kelinci percobaan Joon" Ucap ku
"Aniya! " Ucap Joon
"Tenang saja Nara masakan Joon hyung selalu enak, iyakan Joon hyung" ucap jimin
"Baiklah panggilkan Yoongi hyung, ini waktunya sarapan" Ucap Joon kepada jimin
"Nee" Ucap Jimin
Tak butuh waktu lama mereka semua sudah berkumpul dimeja makan.
***
"Nara Nara Nara Nara..."
"Aish, wae? "
"Hehehe ini bajumu, aku sudah ambil dirumah mu nuna"
"Taruh saja di kamar"
"Dengan senang hati"
Setelah Jimin membawa baju bajuku aku kembali menonton TV dengan banyak sekali pertanyaan untuk mereka ber3 siapa lagi kalau bukan 3 kurcaci itu. Mereka menerimaku dengan mudahnya, bahkan menyuruh ku agar tinggal dirumah mereka.
Flashback
"Nar tinggal lah bersama kami" Ucap Jimin
"Wae?"
"Rumah mu dijual oleh appamu" Ucap yoongi
"Jadi hanya karna itu? "
"Dan? Dan juga kami memaksa mu "ucap Joon
"Terserah lah"
Aku sudah pasrah sekarang, lagi pula aku akan tinggal dimana jika rumah itu dijual.
Flashback off
"Kenapa melamun? " Ucap seseorang yang mulai duduk disamping ku.
"Ah? Tidak kok" Ucapku
"Benarkah? " Ucapnya
"Boleh aku bertanya? " Ucap ku
"Nee, tanyakan saja" Ucap nya
"Kenapa kalian menerima ku disini, maksud ku kita belum saling mengenal tapi kalian sudah menerima ku? " Ucap ku
"Itu toh, kami menerima mu karna kami tau kau butuh seseorang. Kau juga butuh bahagia kan. Kami juga menerima mu karna kami tak mau kau terus jadi korban appamu dan kami ingin mengenalmu lebih dekat, menambah satu anggota keluarga tak masalah bukan? " Jelasnya
"Tapi kau belum tahu aku yang sebenarnya Joon"
Dia Joon, orang yang berbicara dengan ku daritadi.
"Maka dari itu kami ingin tahu tentang kau" Ucap Joon
"Apa kalian tidak akan pergi setelah ini? " Ucap ku
"Akan kami usahakan" Ucapnya
"Tapi aku tak yakin kalian akan bertahan" Ucap ku
Tanpa aku sadari, ada yang sedang mendengar ucapan aku dan Joon dari balik diding. Itu mereka 2 orang tampan yang sedang menguping pembicaraan.
'Kami akan bertahan Nara'batin Jimin dan yoongi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
9months later
Tak terasa sudah 9bulan aku disini. Kami sudah resmi naik ke kelas 12. Hubungan ku dengan mereka ber3 sangat baik, mereka sudah tau tentang kebiasaan ku yang suka merokok dan balapan.
Bahkan para murid dan guru disekolah mulai merasa lega karna sifat bar bar mulai berkurang, aku tak pernah membully lagi. Mereka ber3 benar-benar merubahku sedikit demi sedikit.
Mengenai Papa, kami tak pernah bertemu lagi dan Mama dia tak pernah memberi kabar kepada ku.
Dan aku mengalami trauma.
Hal itu hanya aku yang tau dan tak pernah memberi tahu mereka ber3.
. ..
"Halo"
"... "
"Apa, tapi mau apa mereka? "
"... "
"Ah! Aku mengerti baiklah"
"... "
"Iya aku akan kesana nanti sore"
Bipp
Aku memutuskan telfon secara sepihak. Hari ini aku akan kembali balapan untuk menambah uang sakuku.
"Mau kemana lagi? " Ucap yoongi
"Aku akan pergi" Ucap ku
"Balapan? " Tanyanya
"Nee" Jawabku
"Kalau begitu kami ikut" Ucap mereka yang tiba-tiba datang
"Ani, aniya! "
"Kami hanya ingin melihat mu Nara" Ucap jimin
"Bukan begitu Jim hanya saja" Ucap ku terpotong oleh Joon
"Hanya saja apa? " Ucapnya yang memandang ku dengan tatapan tajam
"Ish! Intinya kalian tak boleh ikut" Ucapku yang langsung keluar dan menuju motorku.
Sudah lama aku tak balapan, terakhir kali aku balapan 3bulan yang lalu. Aku membawa motor ku membelah jalanan sore itu dengan keadaan cuaca yang lumayan gerimis. Tak lama lagi sudah masuk musim dingin tapi kenapa bisa hujan. Sedikit aneh bagi ku.
...
Dan lagi lagi karna mereka aku mulai bisa membaur dengan yang lain, juga mulai mendapatkan teman.
"Nara bersiaplah! Mereka membayar mahal demi balapan dengan kau" Ucap patner ku
"Kenapa mereka membayar mahal? " Tanyaku
"Karna kau sudah pembalap kelas atas jadi untuk balapan dengan mu saja perlu membayar" Jelasnya
"Aku mengerti bob" Ucapku
Saat aku sudah siap akan semuanya, Tiba-tiba ada yang masuk.
"Permisi nona, ada yang mencari anda" Ucap orang itu
Aku berjalan menuju pintu keluar, dan ya aku mendapatkan kejutan besar.
"Kalian!? " Ucap ku terkejut
3 kurcaci itu ada disini. Tanpa muka berdosa mereka menampakkan gigi gigi mereka.
"Sudah berapa kali kami bilang, kalau kami penasaran denganmu " Ucap Jimin yang memasang wajah polosnya
"Haaah... Tolong antarkan mereka kekursi VIP" Ucap ku pada orang yang berjaga diluar.
"Baik nona" Ucap mereka, yang kemudian membawa mereka bertiga ke arah kursi VIP.
"Menyusahkan" Keluh ku
'Mari kita bermain main sayang'???