Bukankah sudah aku bilang bahwa jangan pernah bermain dengan api
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~🍁🍁🍁~~~
"Ini tempatnya jika ada yang diperlukan cukup tekan bel disebelah sana" Ucap seseorang yang menunjukkan bel di bagian pojok ruangan.
"Nee" Ucap kami serempak
"Baik aku akan pergi" Ucap nya lalu pergi begitu saja
"Huwaaaa, ini bukan sirkuit biasa" Ucap jimin yang kagum saat melihat sirkuit tempat dimana Nara balapan.
Kami memutuskan untuk duduk manis dikursi yang telah disediakan dengan banyak sekali cemilan disini.
...
Balapan akan segera dimulai, Nara memasuki start dengan motor andalannya.
Dorr
Bunyi yang menandakan balapan sudah dimulai.
...
"Hyung! Hyung " Ucap jimin sambil menunjuk ke satu titik. Sepertinya dia keliatan panik.
"Ada apa jimin!? " Ucap Joon
"Di- disana ada seseorang yang membawa sniper dan mengarahkannya pada Nara" Ucap jimin yang panik
"Dimana!? " Ucap yoongi
"Itu! Apa kau tak melihatnya!? " Ucap jimin
"Tidak" Jawab yoongi dengan wajah polos
"Pabo-ya " Ucap jimin yang memukul kepala yoongi.
"HEI! aku lebih tua darimu"ucap yoongi
"SEMUANYA TIARAP DIBAWAH MEJA CEPAT!! '' teriak joon
Dengan cepat mereka turun ke bawah meja untuk bersembunyi, mereka cukup terkejut akibat teriakan hyung satu itu.
" Ada apa joon!? "Tanya yoongi
Dorr
Dorr
Dorr
Suara tembak terdengar diruangan ini, kami yakin ada seseorang yang menembak kearah kami.
...
Nara pov
Sedikit lagi selesai. Aku terus melajukan motor menuju garis finish, mereka sudah tertinggal jauh dibelakang.
...
Suara tepuk tangan sudah terdengar jelas saat aku melewati garis finish, tapi suara gemuruh tepuk tangan tiba tiba berhenti karena suara ledakan dari salah satu kursi VIP dan dilanjutkan dengan suara tembakan.
Dorr...
Dorr...
Dorr...
Siapa yang berbuat ulah, kali ini.
Semuaa staf membantu para penonton keluar dari area.
"Nara tangkap!! " Ucap seseorang yang melempar senjata khusus milik ku.
Panah adalah satu satunya yang paling aku sukai.
"Amankan mereka bertiga!! " Ucap ku padanya.
"Pintu mereka terkunci" Ucap nya
"Aish"
Aku berlari menuju ruangan VIP tempat dimana mereka berada.
Duk..
Pintunya benar-benar terkunci.
"Apa yang kalian lihat dobrak pintu nya!! " Ucap ku yang mulai tersulut emosi.
Bugh...
Bugh...
'Asap' batin ku
Bugh...
Dubark...
Pintu terbuka dan asap keluar dari sana. mereka bertiga tak sadar kan diri, mereka semua pingsan!.
"WHO ARE YOU? " Teriak ku
"KELUAR ATAU AKU HABISI KAU!! "
"Ahhh kau tak seru" Keluh seseorang di balik asap itu
"Siapa kau" Ucap ku
"Kau tak mengenalku? " Tanyanya yang masih tertutup asap.
"Bawa mereka keluar! " Ucap ku yang dibalas anggukan oleh staf disana.
"Padahal belum genap satu tahun kita berpisah" Ucap nya yang mulai keluar dari asap tebal itu.
"K-kak jiwon" Ucap ku terkejut, bagaimana mungkin dia bisa hidup padahal anak panah itu tepat menembus tubuhnya.
"Hai" Ucap kak jiwon dengan smirk khas yang dia miliki.
'Tak mungkin' ucapku dalam hti
"Ahh aku mendengar Papa dan Mama pisah" Ucapny
"Dan aku dengar kau tinggalkan dengan tiga pria, apa kau menjual dirimu? " Tanya nya
Aku tak menjawab apapun yang dia ucapkan.
Kak jiwon maju mendekat dan membisikkan sesuatu ditelingaku.
"Takkan ku biarkan kau hidup tenang...
sayang... '' ucap
***
"Nara kenapa melamun"
"Ti-tidak kok"
"Benarkah?? "
"Diamlah!! "
Aku beranjak dari sofa menuju taman belakang dan meninggal yoongi sendiri di ruang tengah.
'Shit!' batinku
"Kenapa sih masalah dateng terus, aku juga pengen bahagia kayak mereka" Gumamku
Aku benar-benar berpikir keras untuk masalah kali ini. Masalahnya kak jiwon kembali dengan keadaan sehat dan mengancamku.
"Apalagi setelah ini, Papa kembali atau mereka bertiga yang menghilang" Gumamku
"Argghh, kumohon biarkan aku bahagia... " Aku benar-benar lelah dengan drama kehidupan, ini membuatku muak.
Pukk...
Benda jatuh dari pagar tinggi itu, bukan jatuh lebih tepatnya batu yang dibungkus kertas itu sengaja dilempar. Aku berjalan membuka kertas itu.
***
Saat satu masalah selasai, maka akan muncul masalah yang lebih besar lagi. Jangan mencoba memasuki lingkaran sialan itu.
Kau takkan bisa keluar nantinya~
~S~
***
"Sialan siapa yang melemparnya!? " Gumamku
Sebuah kertas yang bertinta kan darah.apa maksud ya lingkaran aku tak mengerti.
***
Liburan telah selesai aku dan Bangtan akan kembali bersekolah seperti biasa.
"AKU HITUNG DARI 1 SAMPAI 10 JIKA BELUM ADA YANG BERSIAP SIAP PANCI PINK KU AKAN MENDARAT DI BOKONG KALIAN!! " Teriak Joon, sepertinya dia sudah lelah membangun kan kami hingga harus berteriak seperti itu
"1! "
"2! " Aku rasa yang lain sudah bersiap siap
"3"
"4"
"5" Hitungan ke-5 aku sudah turun dengan seragam yang sengaja aku keluarkan
"Akhirnya satu curut keluar" Ucap Joon
"Yakk!! "
"6"
"Lanjutkan saja hitungan mu sampai kau tak bernapas lagi" Ucap ku menuju meja makan
"7" Sepertinya dia tak peduli.
"8"
"9"
"9 setengah"
"Se-
" Kami sudah siap hyung "ucap mereka ber2 yang berlari menuruni tangga
Bughh...
'Siapa yang terjatuh' Nara
'Hahahaha'
'Huaa sakit'....