"Makasih ya, Mbak Nila," ucap Danu ramah sambil tersenyum lebar.
"Sama-sama, Mas," balas Nila. "Ngomong-ngomong, kayaknya umur saya lebih muda deh. Panggil Nila aja, gak apa-apa. Atau Sari juga boleh."
Danu makin tidak betah berada di sini. Ia harus segera pergi dari sini. "Oh iya, Oke deh Nila."
"Mas Danu tau dari mana sih kalau nama saya Nila?"
Danu berdeham. "Itu … uhm …" Danu menunjuk name tag yang menempel di dada kanannya Nila.
"Oh, ini," ucap Nila sambil menutupi name tag-nya seolah Danu baru saja melihat ke arah terlarang. Jika name tag itu terlarang, lantas mengapa wanita itu menyematkannya di seragamnya?
"Iya itu." Danu pun terkekeh palsu. "Uhm, saya mau permisi dulu ya, mau ngecek dulu ke tempat prakteknya dokter Prita."
"Eh iya, Mas. Coba ditanyain dulu aja ke susternya, takutnya saya yang salah."