Bara bergegas menarik tangan Pradita dan mencengkeramnya dengan erat.
"Apaan sih lu?! Lepasin gak?!" Pradita berkutat melepaskan tangan Bara, tapi tidak bisa.
"Aku gak akan lepasin kamu sampai kamu mau dengerin penjelasan aku!" seru Bara. "Please, dengerin dulu aku ngomong. Oke? Kita duduk dulu di sana. Aku mau ngomong."
Pradita memutar bola matanya, dan akhirnya, setelah menyerang Bara dengan tatapan tajam bak elang yang siap menerkam itu, Pradita pun menurut untuk berbicara dengan Bara.
Mereka duduk di gazebo tempat terakhir kali Bara duduk. Wajah Pradita tampak tidak santai sama sekali. Ia duduk sambil menggoyang-goyangkan kakinya. Ia pun melebarkan kakinya itu seperti preman.
Memang pada dasarnya Pradita itu adalah gadis yang tomboy. Caranya duduk pun tidak bisa feminin sama sekali. Baiklah, itu bukan masalah, ujar Bara dalam hati. Gadis itu sudah mau bicara dengannya saja sudah syukur.