"Eh, iya, Rin?" jawab Danu. "Ada apa? Aku masih di sini kok."
"Kamu udah keburu ngantuk ya?"
"Hmmm, iya," jawab Danu yang tiba-tiba merasa lelah beneran. "Aku agak capek tadi abis pulang sekolah, ngerjain PR, terus sekarang udah mau tidur. Kamu juga tidur ya, Rin."
"Iya, Nu. Selamat malam."
"Selamat malam."
Arini tidak langsung menutup teleponnya. Danu tidak berani menutup telepon sebelum Arini, hanya untuk alasan kesopanan saja. Sepertinya Arini sedang menunggu Danu mengatakan sesuatu, sama halnya dengan Danu.
"Udah, Rin, tutup teleponnya."
"Danu, kamu sebenernya sayang sama aku atau gak?" tanya Arini tiba-tiba.
"Kamu kok ngomongnya gitu sih?" ucap Danu mencoba mengelak.
"Gak tau. Aku ngerasa kalau kamu kayak yang sebel sama aku, kesel gitu. Aku pasti bukan cewek yang baik buat kamu ya, Nu."
"Rin, dari tadi kok kamu nyalahin diri sendiri terus sih?"
"Abis kamu gak mau jawab aku. Kamu sayang sama aku apa gak?" tuntut Arini.