Danu berkata, "Coy, gua duluan ya. Dadah."
"Eh, eh, Cuk!" seru Pradita. Namun, Danu sudah berlari dan menuruni tangga.
Beberapa murid adik kelas memperhatikan mereka yang sedang saling memandang dengan tatapan tegang. Pradita kesal bukan main. Ia ingin marah pada cowok itu, tapi ia merasa seperti yang habis tenaganya.
Bara melangkah mendekati Pradita. "Dit, aku minta maaf ya."
Pradita menatapnya sebentar dan kemudian berpaling sambil menabrakkan bahunya ke Bara. Ia berjalan menuju ke ruang kesiswaan yang letaknya dekat dengan tangga naik. Sebagai murid teladan, ia harus menurut apa yang guru katakan.
Ruangan kecil dengan kaca di sekelilingnya itu tampak kosong. Biasanya Ibu Mira yang menjaga. Pradita mengambil sendiri buku siswanya. Bara mengikutinya dari belakang dan melihat apa yang sedang Pradita lakukan.
"Kamu telat, Yank?" tanya Bara.