Seorang pria melangkah di antara gundukan-gundukan tanah yang ditancapkan batu bertuliskan nama orang di atasnya.
Semilir angin tak cukup untuk memberikan sentuhan kehadiran untuk orang-orang yang tengah berkabung di sana. Tidak ada sapaan hangat atau senyuman. Hanya ada beberapa wajah berkabung, dan bahkan langit mendung seakan mendukung suasana penuh rasa pilu dan berkabung yang mendalam itu.
Dengan seikat bunga, pria itu membawa rasa rindu nya ke sebuah pemakaman yang sudah menampakkan batu nisan bertuliskan nama sang putri tercinta.
Ya, itu adalah pemakaman Higumi dan pria yang datang ke sana adalah ayahnya Higumi.
Sudah empat tahun berlalu sejak kasus hilangnya Leony dan Higumi di gunung itu, tak ada kabar yang didapat oleh beliau sampai sekarang. Hanya ada kesedihan yang tertinggal, menyebabkan tanda tanya yang juga belum terjawab. Namun apa daya, tak ada fakta yang didapat tentang mereka berdua sampai sekarang.