Sudah tiga hari sejak pertemuan Seira dengan Yafi. Dan sejak itu juga Seira mengirimkan CV nya untuk melamar pekerjaan. Tapi masih belum ada perkembangan juga. Seira sudah melamar ke beberapa perusahaan, tapi belum ada satu pun yang menghubungi dirinya. Entah Seira diterima atau Seira ditolak. Dia juga tidak tahu. Seira hanya menunggu dan menunggu. Hingga ponselnya berdering, menandakan ada pesan yang masuk. Seira membukanya, ternyata itu adalah pesan dari salah satu perusahaan yang Seira lamar. Dengan perasaan gugup juga tegang Seira berdoa semoga isi pesan ini menggembirakan. Pesan itu pun akhirnya terbuka, Seira membacanya dengan teliti. Namun saat kata 'maaf' terlihat, Seira langsung kecewa. Seira tidak lolos diperusahaan tersebut. Perusahaan itu memang menetapkan standar yang tinggi untuk penerimaan pegawai baru. Padahal Seira adalah lulusa cum load tapi dia juga masih tidak memenuhi syarat. Memang standar yang seperti apa lagi yang diinginkan perusahaan tersebut? Seira menghela napas panjang. Ah mungkin ini masih belum rejekinya. Seira mencoba ikhlas dan menunggu kabar dari perusahaan yang lain. Pasti salah satunya ada yang diterima, Seira yakin itu.
" kakak lagi ngapain sih! dari kemaren cuma pantengin ponsel mulu! kakak lagi nunggu pacar kakak ngabarin ya? hahaha ", tukas Suhaa yang tiba-tiba muncul dihadapan Seira. Karna kesal Seira melempar buku yang ada didekatnya ke Suhaa.
" aww! oh ya! kakak kan gak punya pacar! hahahaha ", ucap Suhaa meledek kakaknya. Seira memberi lirikan tajam ke Suhaa.
" lagian gak baik kak lempar-lempar buku kayak gitu! buku kan ilmu kak! ", kata Suhaa mengalihkan pembicaraan soal pacar. Dalam hati Seira beristighfar, benar juga kata Suhaa barusan. Tapi dia memilih melempar ancaman lagi ke Suhaa.
" kamu mau kakak pukul aja! ", ucap Seira dengan nada kesal.
" eits eits maaf maaf kak Suhaa kan bercanda serius amat sih! ", ucap Suhaa sambil mengangkat kedua telapak tangannya kedepan dada, seperti orang mencegah. Lagi-lagi Seira memberi tatapan tajam ke Suhaa. Suhaa ngeri sendiri mendapat tatapan itu. Seperti singa yang mau menerkam mangsanya saja.
" ngeri amat tatapannya! kakak jangan galak-galak gitu kak! pantes aja kakak masih belum laku sampek sekarang! ", tukas Suhaa lalu ngacir meninggalkan Seira sebelum tangan Seira benar-benar mendarat ditubuhnya.
" suhaaaaaaa awaaas ya kamuu! ", teriak seira geram melihat adiknya yang jail itu.
Beberapa menit setelah itu, ponsel Seira kembali berdering menandakan ada panggilan masuk. Dengan semangat Seira mengangkatnya tanpa melihat dulu siapa si penelpon.
" selamat malam! dengan saudari Seira Azalea Yurie? ", ucap seseorang disebrang sana.
" iya saya sendiri ", jawab Seira gugup.
" selamat anda telah lulus menjadi calon mantu idaman ", ucap seseorang itu lagi. Seira yang mendengar itu bingung sendiri. Apa maksudnya?
" hah? calon mantu idaman? ", tanya Seira. Kemudian dia melihat kembali ponselnya memastikan siapa yang menelpon. Seira lalu berteriak.
" suhaaaaaaaaa! kamuuuu ya yang jaili kakaaakkk! awaaas aja ya kamuuuu! ", ucap Seira geram pada adiknya. Ternyata yang menelpon tadi adalah Suhaa. Dia iseng mengerjai Seira dengan menelponnya. Suaranya juga sengaja dibuat-buat agar lebih meyakinkan.
" hahahahahahah ", terdengar suara tawa dari lantai atas rumah. Suhaa memang niat banget buat ngerjain Seira. Kenapa juga adiknya itu banyak yang naksir, kalo saja mereka-mereka tahu kelakuan Suhaa yang seperti ini mungkin mereka bakal berpikir lagi buat naksir sama Suhaa adiknya itu.
Seira menarik napas panjang berulang kali, mencoba menenangkan hatinya yang lagi sebal akibat ulah Suhaa. Lalu tiba-tiba ada notif pesan lagi yang muncul. Kali ini Seira lebih berhati-hati takut Suhaa mengerjainya lagi. Seira langsung membuka pesan itu. Kemudian dia membacanya. Tertulis bahwa Seira telah diterima disebuah perusahaan. Hampir saja Seira merasa senang tapi kemudian dia teringat lagi sama Suhaa. Mungkin ini tipuan subaa yang lain pikirnya. Seira menganggap biasa pesan itu. Lalu membalasnya..
' Suhaa ini pasti kamu ya? kakak tidak akan tertipu lagi sama kamu! cukup sekali saja tadi kamu ngerjai kakak! awas aja ya kamu!!!😤😤😤 '
Begitulah Seira membalasnya. Seira mengeringai puas karna kali ini Suhaa gak bakal berhasil mengerjainya. Kemudian ada Sheena yang melihat Seira.
" kakak kenapa sih? kok aneh gitu? ", tanya Sheena yang heran melihat kakaknya.
" hahaha kamu tau sheen tadi Suhaa ngerjai kakak lewat telpon,,terus mau ngerjai kakak lagi lewat pesan! dia pikir kakak akan tertipu lagi apa? dia bilang kakak berhasil diterima kerja! hahahaha ", ucap Seira puas. Sheena menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Kemudian terlihat Suhaa yang baru turun dari atas menghampiri Seira dan Sheena.
" ada apa sih? ", tanya Suhaa yang penasaran karna kakaknya tidak berhenti tertawa.
" ini nih kata kak Seira Lo ngirim pesan kalo kak Seira berhasil diterima kerja ", ucap Sheena menjelaskan.
" hah? diterima kerja? beneran? jadi kakak tadi nunggu pesan dari perusahaan yang kakak lamar ya? ", ucap Suhaa yang baru tau kalo kakaknya tadi menunggu balasan surat lamaran kerjanya. Seketika Seira langsung berhenti tertawa.
" kamu jangan bercanda deh! kakak gak bakal ketipu lagi sama kamu! ", ucap Seira tak percaya.
" siapa juga yang lagi nipu kakak! Suhaa kan gak tau kalo kakak lagi nunggu pesan dari perusahaan kak! ", ucap Suhaa. Seira masih tak percaya dengan ucapan Suhaa.
" haha kamu aktingnya bagus banget sih! mending kamu ikutan main film sana! ", ucap Seira. Suhaa bingung harus menjelaskan bagaimana lagi. Jelas jelas dia memang gak tau kalo kakaknya itu menunggu balasan dari perusahaan. Kemudian Seira pergi begitu saja meninggalkan Suhaa dan Sheena.
" emang bener Lo yang ngirim pesan itu? ", tanya Sheena yang sejak tadi tidak mengerti dengan situasinya.
" enggak! tadi emang gue ngerjain kak Seira lewat telpon habisnya kak Seira terus nungguin hp nya sih! yaudah gue iseng aja nelpon dia! tapi soal pesan itu gak tau gue! yang jelas itu bukan gue lagi ya! ", jelas Suhaa.
" astaghfirullah! berarti yang tadi tuh beneran kak Seira keterima kerja? berarti kak Seira tadi salah paham dong! ", ucap Sheena.
" gue kan tadi udah bilang gak tau! ", Suhaa hanya mengangkat bahunya.
" kasih tahu gih ke kak Seira! ", saran Sheena. Tapi jiwa iseng Suhaa muncul lagi.
" udah biarin aja! salah sendiri tadi gak percaya! ", ucap Suhaa cuek.
" tapi--"
" udah biarin! entar juga dia tahu sendiri! Lo gak usah bilang-bilang awas aja lo! ", ancam Suhaa.
Karna sudah masuk waktu makan malam keluarga kecil ini sudah duduk di meja makan. Menikmati setiap makanan yang tersedia diatas meja.
" sheen kamu jadi kepuncak? ", tanya Bara saat makan malam.
" jadi dong yah ", ucap Sheena senang.
" emang Suhaa mau nemenin kamu sheen? ", Giliran Bia yang bertanya.
" iya dong bunda, ya kan Suhaa!! ", ucap Sheena lalu melirik kearah Suhaa sambil memainkan alisnya. Suhaa hanya mendengus sebal.
" Kok bisa Suhaa mau? kamu kasih dia apa sheen? ", tanya Bia. Bia memang tau kalo Sheena sudah ribut dengan Suhaa karna urusan kepuncak itu.
" gak kasih apa-apa Bun! cuma sedikit paksaan dan saran aja dari kak Seira! hihihi ", ucap Sheena lalu terkikik.
" oh gitu! ", Bia hanya tersenyum paham. Seira kalo urusan dengan adik-adiknya pasti bisa diandalkan. Seira memang bisa sangat tegas bahkan galak ke adik-adiknya karna Seira sangat menyayangi kedua adiknya itu.
" kapan kamu berangkatnya sheen? ", tanya Bara.
" nanti yah kalo liburan semester ", jawab Sheena.
" berarti tiga hari lagi dong? ", tanya Bara. Sudah tiga hari ini sekolah Suhaa dan Sheena sedang ada ujian semester. Seperti pada umumnya akan ada liburan setelah ujian. Dan itu digunakan Sheena untuk pergi liburan ke puncak dengan teman-temannya.
" iya yah,,,tapi sheen berangkatnya gak sehabis ujian pas yah! nunggu dua hari lagi baru berangkat ", jelas Sheena.
" kamu jangan macem-macem loh Sheen kalo disana, denger kata Suhaa! ", sahut Seira memberi nasehat. Suhaa merasa dirinya bangga karna dipercaya oleh kakaknya itu
" denger tuh! Lo harus nurut sama gue! ", sahut Suhaa. Sheena hanya mengabaikannya.
" iya kak iya,,,belum berangkat aja udah diceramahi gini! ", Seira menggerutu.
" apa kamu bilang? enak aja kakak dibilang ceramah! ini kan juga demi kamu! ", sergah Seira. Sheena menjulurkan lidahnya kearah Seira. Membuat Seira ingin memukul adiknya itu.
" sudah sudah kalian ini! kok malah jadi ribut! ", ucap Bia menengahi.