"Ibu sedang apa?"
Setelah membahas tentang Tera nampaknya ibu dan ank itu menjadi canggung.
Yuna merasa tidak enak karena lancang memberi tahu anak lelakinya jika Tera menaruh hati pada Sean, sedangkan Sean juga sedang menepis pemikirannya yang mengatakan bahwa Tera mungkin menaruh hati padanya.
Namun jika dilihat-lihat dari perhatian Tera pada Sean bisa dikatakan lebih dari seorang sahabat tapi Sean tidak terlalu memikirkannya.
"Ibu baru saja selesai memasak dan menunggu ayahmu dimeja makan"
"Ibu tidak membangunkan ayah?"
"Tidak"
"Ibu... Ayah tidak akan datang jika ibu tidak membangunkannya"
"Biarkan saja, ibu senang menunggu ayahmu seperti ini"
Sean benar-benar tidak menyangka dengan pemikiran sang ibu yang rela menunggu ayahnya sampai berjam-jam, kenapa beliau tidak memilih untuk membangunkan suaminya dan rela membuang waktunya.
"Sean-a"
"Iya, Bu"
"Sebenarnya ibu menelponmu bukan hanya untuk memberi tahumu tentang Tera yang memberimu parfum"
"Lalu?"
