"Sean-a"
Sean mendongakkan kepalanya ketika seseorang menghentikan jalannya "Apa?"
"Kau merasa bangga bukan karena sudah bisa membawa team basket sekolah kita masuk final?" tanya seseorang yang berdiri dihadapan Sean.
"Apa yang ingin kau katakan padaku, Kun"
Lelaki bernama Kun itu melipat kedua tangannya didepan dada lalu menatap Sean tajam "Aku hanya ingin mengatakan padamu, jika team basket sekolah kita masuk final bukan semata-mata hanya karenamu namun kita semua memang memiliki skill dalam bermain jadi sudah sepantasnya kita masuk final. Aku tahu jika tema basket kita bisa membawa gelar sebagai juara pertama kau akan disanjung-sanjung oleh semua guru termasuk Jay ssaem jadi janganlah kau menjadi besar kepala"
