Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi dimana semua orang masih terlelap dalam tidurnya, namun tidak dengan Sean yang kini tengah tidur di hotel mewah.
PRITTT
Suara peluit yang memekakan telinga bagi siapa saja yang mendengarnya membuat semua anggota team basket dibawah bimbingan Jay ssaem itu bangun dari tidur nyenyaknya.
PRITTT PRITTT
Sean segera turun dari kasurnya dan membasuh mukanya di washtafel dengan cepat lalu keluar dari dalam kamar hotelnya dengan sedikit berlari "Oh sial"
Lelaki tampan dan teman-teman satu teamnya mengetahui jika kode peluit yang dibunyikan sebanyak dua kali oleh pelatihnya itu, bukan semata-mata hanya untuk sekedar membunyikannya namun kode itu digunakan sebagai tanda agar Sean dan teamnya untuk segera berkumpul ditempat yang sudah mereka sepakati sebelumnya.
Untung saja tadi malam Sean memakai celana training serta kaos putih polos ketika ingin tidur karena ia tahu bagaimana sifat pelatihnya itu yang akan membunyikan peluitnya sewaktu-waktu.