Gadis bernama Lona itu membelai pipi Suyeon pelan dan langsung ditepis oleh Suyeon dengan kasar membuat Lona terkekeh "Tamatlah riwayatmu, Suyeon-a"
Ponsel yang sedari tadi dipegangnya kini tengah diputar-putar didepan mata Suyeon "Kau tidak bertanya kenapa semua orang disekolah ini menatap sinis kearahmu?" tanya Lona pada Suyeon.
"Selama ini aku tidak pernah mempermasalahkan orang-orang menatapku seperti apa"
Lona mengubah posisi menjadi didepan Suyeon "Kau masih bisa bersikap songong setelah semua orang menganggapmu sebagai pembunuh, hwahhh kau memiliki mental yang kuat juga ya ternyata"
Suyeon membuang pandangan kearah lain, jujur ia muak sekali jika harus berbasa-basi seperti ini "Aku tidak mengerti apa maksud dari perkataanmu dan bisakah kau tidak berbasa-basi, aku tidak memiliki waktu"
