Sean melirik layar ponselnya guna memeriksa panggilan telponnya dengan Tera masih tersambung atau tidak.
Pasalnya Tera tidak kunjung menjawab pertanyaan yang Sean ajukan mengenai Suyeon sampai Sean kembali memanggil namanya.
Sean mengira bahwa panggilan teleponnya dengan Tera terputus ternyata tidak.
"Tera-ya"
Tera yang sedang sibuk dengan pemikirannya segera tersadar ketika suara dusky menyapa gendang telinganya "Oh iya Sean-a, kenapa?"
"Kenapa kau diam saja? Apa terjadi sesuatu pada Suyeon"
"Kenapa kau selalu menanyakan orang lain saat kau sedang bersamaku, cukup kau melakukan itu saat kita bertemu disekolah, bisakah untuk kali ini tidak dulu" lirih Tera yang sialnya didengar oleh Sean.
"Kau bilang apa tadi?"
Tera mengerjap pelan setelah itu menggigit bibir bawahnya "Sial, kenapa aku berkata seperti itu tadi. Bagaimana jika Sean mendengarnya" maki Tera pada dirinya sendiri.
"Tera-ya"
"I-iya kenapa, Sean-a?"
"Kau bilang apa tadi?"