Suyeon melihat tangannya yang diperban itu "Aku bahkan sudah mengganti perbannya sebanyak dua kali namun darahnya masih saja keluar tapi kali ini darahnya tidak sebanyak tadi malam"
"Kau sudah mengolesinya dengan obat merah?"
Suyeon menganggukkan kepalanya "Uhmm dan kau tahu, rasanya perih sekali"
Sean tersenyum "Jika kau tidak mau merasakan sakit, maka dari itu jangan terluka Suyeon-a. Aku tidak suka melihatmu terluka seperti ini"
Gadis cantik itu juga menarik sudut bibirnya untuk tersenyum setelah mendengar perkataan sahabat kecilnya yang mampu membuatnya tertegun "Baiklah Sean-a, lain kali aku akan lebih berhati-hati lagi"
Diusapnya surai panjang dan hitam milik Suyeon itu "Aku menyayangimu"
Keduanya berpandangan secara bersamaan.
>
Mendengar suara langkah kaki menuruni tangga, Bibi Kina yang sedang menunggu roti yang baru saja letakkan dimesin panggang roti itu menoleh "Selamat pagi nyonya" sapanya.